Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Pimpinan DPR Tak Akan Intervensi BK

Kompas.com - 18/01/2012, 12:37 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat mengaku tak akan mengintervensi Badan Kehormatan (BK) terkait penyelidikan renovasi ruang Badan Anggaran atau Banggar DPR yang tidak wajar.

"Pimpinan DPR memberi kewenangan sepenuhnya kepada BK dan tanpa berkeinginan melakukan intervensi atau campur tangan untuk mengetahui bagaimana persoalan ini sebenarnya," kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Anis Matta, Wakil Ketua DPR lainnya, mengatakan, memang sebaiknya BK menangani masalah itu. BK bisa meminta rincian penggunaan dana renovasi yang menghabiskan Rp 20,3 miliar. Nantinya, rincian itu bisa dikritisi apakah wajar atau ada dugaan penggelembungan harga.

Anis menambahkan, seharusnya Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan Banggar tak boleh lepas tangan dengan mengaku tak tahu perihal rincian anggaran. Mereka, kata dia, seharusnya tahu hingga detail setiap usulan renovasi.

"Detail anggaran itu seharusnya diketahui baik di BURT maupun di Banggar. Satuan tiga itu dibahas di DPR bersama Setjen. Jadi kalau mengatakan kita tidak tahu, itu tidak bagus," kata politisi PKS itu.

Seperti diberitakan, BK telah meminta keterangan pihak BURT dan Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh berserta jajarannya. BK akan meminta keterangan pimpinan Banggar lantaran pihak Setjen DPR menyebut spesifikasi barang-barang mewah di ruang kerja Banggar dipilih oleh pimpinan Banggar.

BK menduga ada penyimpangan dalam proyek itu. Pasalnya, jika mengacu pada ketentuan pemerintah, renovasi ruang kerja Banggar di Gedung Nusantara I hanya membutuhkan dana Rp 2,7 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Nasional
    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    Nasional
    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    Nasional
    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    Nasional
    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

    Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Nasional
    MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    Nasional
    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Nasional
    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    Nasional
    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com