Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa KPK, Staf Pribadi Wa Ode Masih "Shock"

Kompas.com - 22/12/2011, 13:49 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf pribadi Wa Ode Nurhayati, Sefa Yolanda, kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (12/22/2011). Saat mendatangi gedung KPK sekitar pukul 11.00 tadi, Sefa enggan berkomentar.

Perempuan berkerudung itu tampak menghindari sorotan kamera pewarta. Kuasa hukum Wa Ode, Wa Ode Nurzainab, yang mendampingi Sefa meminta agar para wartawan berhenti menyorot Sefa.

Pada pemeriksaan sebelumnya, Senin (19/12/2011), Sefa mengaku tidak tahu menahu soal aliran dana miliaran untuk Wa Ode Nurhayati yang diberikan melalui rekeningnya. Dia mengaku hanya bekerja sebagai staf untuk mengurusi keperluan pribadi anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) itu. Seusai diperiksa penyidik selama hampir tujuh jam, Senin lalu, Sefa mengaku shock.

"Dia (Sefa) agak shock sejak pagi tadi terkait kasus ini, atau dari beberapa hari lalu sudah terlihat shock," kata Wa Ode Nurzainab, hari itu.

Sebelumnya, Wa Ode Nurhayati mengaku, bahwa semua transaksi keuangannya dikelola Sefa. Wa Ode ditetapkan sebagai tersangka KPK karena diduga menerima suap Rp 6 miliar terkait pengalokasian dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) di tiga kabupaten di Aceh, yaitu, Pidie, Aceh Besar, dan Benar Meriah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Wa Ode diduga menerima Rp 6 miliar dari pengusaha Haris Andi Surahman, kader Partai Golkar. Uang itu diberikan Haris melalui Sefa Yolanda dengan cara transfer melalui Bank Mandiri cabang DPR sebanyak sembilan kali transfer.

Selanjutnya, sebagian uang itu dikembalikan oleh Sefa, sehingga tersisa Rp 2 miliar. Diduga, uang tersebut dikembalikan karena Wa Ode hanya berhasil menggolkan dua dari tiga daerah yang diminta.

Belakangan, Wa Ode juga disebut-sebut memiliki rekening sejumlah Rp 50 miliar yang juga diduga terkait PPID. Namun, hal tersebut dibantah oleh Wa Ode.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com