Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham Samad, Ketua KPK yang Dulu Suka Berkelahi

Kompas.com - 03/12/2011, 00:34 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com Abraham Samad terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015 pada Jumat (2/12/2011) sore.

Di mata saudaranya, Abraham yang akrab disapa Openg ini adalah anak lelaki yang keras kepala dan bersikukuh jika punya keinginan. "Pokoknya, ngotot deh," kata Imran Samad, kakak Abraham.

Abraham adalah anak kelima dari enam bersaudara. Seorang saudarinya telah meninggal. Tiga yang lain bekerja di TVRI. "Dulu, ibu pegawai Departemen Penerangan," kata Imran, yang sekarang menjadi Camat Rappocini, Makassar.

Ayah Abraham awalnya tentara pejuang di korps CPM, yang berpangkat terakhir kapten. "Kami selalu diceritakan, almarhum bapak itu dulu mengawal Bung Karno saat di Makassar, tapi bapak lalu jadi pedagang," ujar Imran.

Nama Abraham, kata Imran, merupakan pemberian dari ayah mereka yang pada tahun 1960-an sering membaca buku kepahlawanan Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat. "Waktu Abraham lahir, menurut ibu, bapak lagi membaca buku karya Abraham Lincoln."

Menurut Imran, saat proses pemilihan pimpinan KPK di DPR, ibu mereka terus memegang tasbih. "Semenjak proses seleksi, setahu saya, ibu di rumah terus shalat tahajud, berpuasa, dan mendoakan anaknya itu. Openg memang paling dekat dengan ibu," kata Imran.

Abraham tamat sekolah dasar di SD 129 Kunjung Mae, di Jalan Mappanyukki, Makassar. "Kalau SMP-nya, Openg pindah-pindah, seingat saya tiga kali urus surat pindah. Dia tamat di SMP Katolik Sulaiman di Jalan Batu Putih," kata Imran.

Menurut Imran, kenakalan membuat Openg terkenal di kalangan angkatannya. Solidaritas kepada sesama teman dan tidak bisa melihat teman yang dianiaya menjadi salah satu alasan kenapa Abraham suka berkelahi. "Pokoknya nakal laki-laki."

Kebandelan Abraham berlanjut di SMA Katolik Cenderawasih. "Saya ingat betul, sebagai anak laki-laki tertua, sayalah yang selalu datang memberikan jaminan ke wali kelas dan kepala sekolah bahwa Abraham ini harus tamat di satu sekolah, jangan seperti ketika di masa SMP."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Nasional
    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Nasional
    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Nasional
    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Nasional
    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Nasional
    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Nasional
    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Nasional
    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Nasional
    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Nasional
    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    Nasional
    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Nasional
    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    Nasional
    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Nasional
    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com