Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Birokrat Tetap Diperlukan di Pimpinan KPK

Kompas.com - 02/12/2011, 20:45 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpilihnya Zulkarnain, pejabat tinggi Kejaksaan sebagai salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015 dinilai untuk mengisi posisi birokrat di unsur pimpinan KPK.

Teguh Juwarno, anggota dari Fraksi Partai Amanat Nasional mengatakan, tetap diperlukan pimpinan yang berpengalaman di dunia birokrasi. Jika seluruhnya dari luar birokrat, kata dia, akan kesulitan dalam bekerja.

"Bagaimana pun kita bicara birokrasi. Tidak mungkin juga tidak ada orang birokrasi. Akan kaget kalau belum biasa," kata Teguh seusai pemilihan empat pimpinan dan Ketua KPK baru di Komplek DPR, Jumat (2/12/2011).

Seperti diketahui, Zulkarnain dikritik berbagai pihak lantaran kasus lumpur Lapindo dihentikan penyidikannya oleh Polda Jawa Timur saat dirinya menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim. Polda Jatim menghentikan perkara lantaran tak mampu memenuhi petunjuk Kejati Jatim. Selain itu, Zulkarnain dinilai tak memiliki prestasi dan visi-misi yang jelas dalam pemberantasan korupsi.

Selain Zulkarnain, ada satu lagi Capim yang memiliki pengalaman di dunia birokrasi yakni Aryanto Sutadi. Dia adalah purnawirawan perwira tinggi Kepolisian dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal.

Lalu, mengapa Aryanto tak dipilih? Menurut Teguh, jika memilih, Komisi III akan terbebani dengan berbagai kontroversi mengenai Aryanto seperti manipulasi daftar harta kekayaan, menerima pemberian uang atau barang selama bekerja di Polri, dan lainnya.

Senada dikatakan Bambang Soesatyo, anggota dari Fraksi Partai Golkar. Meskipun secara kemampuan di bidang penyelidikan dan penyidikan sangat memadai, kata dia, pengakuan Aryanto dalam fit and proper test menjadi pertimbangan pihaknya. "Kita ngga mau ambil risiko," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Nasional
    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Nasional
    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Nasional
    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Nasional
    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Nasional
    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Nasional
    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Nasional
    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Nasional
    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Nasional
    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    Nasional
    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Nasional
    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    Nasional
    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Nasional
    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com