Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Paksakan Pilih Capim KPK Bermasalah

Kompas.com - 02/12/2011, 12:06 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat hari ini akan memilih empat nama calon pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015.

Aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun menyatakan tidak akan menunjuk orang perorang, siapa yang layak memimpin lembaga anti korupsi tersebut. Yang terpenting, kata Tama, adalah bagaimana DPR dapat mencari sosok pemberantas korupsi yang benar-benar memiliki integritas, kapabilitas, dan kualitas baik untuk memimpin KPK.

"Kalau tidak ada tiga faktor itu, sangat sulit diharapkan pimpinan KPK akan bekerja dengan baik," ujar Tama kepada Kompas.com, di Jakarta, Jumat (2/12/2011).

Lebih lanjut, ditambahkan Tama, DPR juga diminta agar tidak memaksakan untuk memilih calon-calon yang dinilai sudah bermasalah semenjak dari proses rekam jejak. Dalam catatan ICW, kata Tama, dua nama calon dari unsur kepolisian (Aryanto Sutadi) dan Kejaksaan (Zulkarnain), tidak layak dipilih sebagai pimpinan KPK.

Ia mengungkapkan, pernyataan Aryanto yang mengakui pernah merekayasa hartanya dalam laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada saat proses fit and proper test beberapa waktu lalu, harus dijadikan pertimbangan matang oleh DPR. Apalagi, Aryanto juga mengakui bahwa sering menerima pemberian orang semasa aktif di kepolsian.

Sedangkan dalam rekam jejak yang dilakukan ICW untuk Zulkarnain, menurut Tama, mantan Jaksa tersebut diduga salah satu orang yang mempersulit proses hukum kasus Lapindo, sehingga kasus itu dihentikan polisi.

"Bahkan, dari Pansel sendiri menempatkan Zulkarnain di posisi ketujuh dari 10 capim (calon pimpinan) lain dalam hal kompetensi. Dia bahkan kalah dari Egi Sujati," jelas Tama.

Oleh karena itu, menurut Tama, meskipun DPR beralasan harus ada unsur Kepolisian dan Kejaksaan dalam tubuh KPK, hal itu terlebih dahulu harus berdasarkan kriteria dan parameter yang terukur.

"Dan argumentasinya itu sudah terlihat jelas dalam uji kelayakan dan kepatutan dua calon itu di DPR kemarin," kata Tama.

Proses pemilihan capim KPK akhirnya memasuki tahap akhir, setelah delapan calon telah memaparkan visi dan misinya dalam proses fit and proper test oleh Komisi III DPR.

Delapan calon tersebut adalah Abraham Samad, Aryanto Sutadi, Abdullah Hehamahua, Handoyo Sudrajat, Adnan Pandu Praja, Yunus Husein, Zulkarnain, dan Bambang Widjojanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Nasional
    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Nasional
    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Nasional
    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Nasional
    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Nasional
    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Nasional
    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Nasional
    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Nasional
    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Nasional
    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    Nasional
    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Nasional
    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    Nasional
    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Nasional
    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com