Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adang Harusnya Tidak Ikut Memilih Capim KPK

Kompas.com - 02/12/2011, 11:41 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Adang Darajatun, dinilai tidak seharusnya mengikuti pemilihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang berlangsung di Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat (2/12/2011). Hal tersebut mengingat istri Adang, Nunun Nurbaeti, adalah buronan KPK yang tersangkut kasus dugaan suap cek pelawat.

"Adang seharusnya mengundurkan diri sementara," kata Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Fadjroel Rahman saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Meskipun tidak ada aturan bagi anggota DPR yang keluarganya bermasalah hukum untuk mundur dari proses pemilihan, sudah sepatutnya Adang mengundurkan diri sementara. Hal tersebut demi menghindari konflik kepentingan.

"Apakah Adang akan memilih orang yang bilang akan mengejar Nunun hingga ke ujung dunia? Kan tidak," ucap Fadjroel.

Dia mengatakan, Fraksi PKS sebagai partai politik seharusnya mendorong Adang untuk bersikap ksatria, mundur dari proses pemilihan kali ini. "Karena, ini tanggung jawab PKS terhadap publik," ujarnya.

Fadjroel juga mengaku khawatir jika proses pemilihan pimpinan KPK yang berlangsung di DPR hari ini akan menjadi politik dagang sapi. Kemungkinan besar, katanya, anggota DPR akan memilih sesuai dengan kepentingan partai politik masing-masing. Ada agenda tersembunyi anggota DPR di balik pemilihan ini.

"Itu harus diwaspadai, misalnya Partai Demokrat, tidak akan memilih orang yang menyatakan akan membongkar kasus Bank Century atau bongkar 31 kasus Nazaruddin, tidak akan disukai Demokrat," ungkap Fadjroel.

Proses pemilihan pimpinan KPK semula dijadwalkan berlangsung pukul 09.00 di DPR hari ini. Namun, proses itu ditunda tanpa alasan jelas. Dalam memilih pimpinan KPK, rencananya DPR akan menetapkan terlebih dahulu mekanisme pemilihan melalui musyawarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Nasional
    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Nasional
    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Nasional
    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Nasional
    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Nasional
    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Nasional
    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Nasional
    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Nasional
    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Nasional
    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    Nasional
    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Nasional
    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    Nasional
    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Nasional
    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com