Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Orangutan, Polri Tunggu Tim

Kompas.com - 22/11/2011, 18:39 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengatakan, penyelesaian kasus pembunuhan dan penganiayaan terhadap monyet dan orangutan di areal perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur, masih menunggu data dan perkembangan dari tim Badan Reserse dan Kriminal Polri yang tengah berada di wilayah tersebut.

Hal itu, katanya, termasuk peningkatan status dari dua manager PT. K berinisial P dan mantan manager, A. Keduanya yang memerintahkan terduga pembunuh M alias G dan M untuk membunuh orangutan. Saat ini, kedua orang tersebut masih dalam status sebagai saksi.

"Nanti kita lihat perkembangannya lagi ya. Siapa pun yang terkait di situ kalau dia sudah memenuhi unsur tindak pidana enggak ada masalah. makanya ini kan kita bertahap kita lengkapi semuanya dulu dan nanti kita lihat perkembangannya," ujar Saud di Gedung Humas Polri, Jakarta (22/11/2011).

Namun, menurut Saud, kemungkinan akan adanya pelaku lain dari perusahaan tetap ada. Apalagi, aksi pembantaian ini telah dilakukan sejak tahun 2008. Pihak komisaris perusahaan pun, katanya, bisa dijerat jika dinyatakan bersalah.

"Siapapun bisa. Enggak ada masalah. Ini semua masih dalam proses pengembangan kita," ujar Saud.

Pada 19 November 2011 lalu, polisi mengamankan dua pelaku yang diduga membunuh monyet dan orangutan. Mereka melakukan pembunuhan dengan cara menembak menggunakan senapan angin, membuat jebakan, dan melepaskan anjing untuk menggigit orangutan yang belum mati. Kedua orang tersebut telah membunuh totak 20 ekor satwa langka itu sejak 2008. Harga untuk pembunuhan seekor monyet Rp 200 ribu. Adapun, untuk membunuh orangutan mereka dibayar Rp 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com