JAKARTA, KOMPAS.com — Uang pengusaha properti, M Natsir Mashudi, ikut disita penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi saat menggeledah kantor Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, di Senayan, 21 April lalu. Hal itu terungkap dalam kesaksian Natsir dalam sidang kasus suap wisma atlet yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (7/11/2011).
Menurut Natsir, uang Rp 2 miliar dia pinjamkan melalui staf keuangan Sesmenpora bernama Sunarto sebagai dana talangan untuk operasional di Kemenpora sekitar Januari 2010.
"Waktu saya minta penagihan ke Sunarto, dia minta bersabar dulu. Ada kejadian di Sesmenpora. Dananya juga ikut tersita," ungkap Natsir.
Sebagai bukti pinjam meminjam, kata Natsir, terdapat kuitansi yang ditandatangani kedua belah pihak. Natsir juga mengaku meminjamkan uang tanpa bunga. Pasalnya, selama ini Natsir berteman baik dengan Sunarto. Pinjam meminjam pun sudah berlangsung beberapa kali sejak 2008 dengan nilai pinjaman bervariasi.
"Dari Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar, tetapi selalu kembali," kata Natsir. Sayangnya, uang Rp 2 miliar yang terakhir dia pinjamkan itu belum dikembalikan.
Jaksa Penuntut Umum Agus Salim mengatakan, uang milik Natsir itu mungkin dikembalikan jika Wafid selaku terdakwa kasus wisma atlet ini dapat membuktikan bahwa uang itu bukanlah uang hasil kejahatan.
"Nanti kami uji apakah secara logis ada pinjam meminjam. Nanti di pemeriksaan terdakwa terlihat bisa enggak dia buktikan ini pinjaman," kata Agus.
Seperti diberitakan, selain menyita tiga lembar cek senilai Rp 3,2 miliar, penyidik KPK juga menemukan uang tunai 128.148 dollar AS, 13.070 dollar Australia, 1.955 euro, dan Rp 73, 171 juta di kantor Wafid. Uang dollar tersebut ditemukan di taruh di tempat sampah saat Wafid tertangkap tangan.
Pihak Wafid mengklaim, uang-uang yang disita di tempat sampah itu sebagai dana talangan Kemenpora yang dipinjam dari beberapa orang. Adapun Wafid tertangkap tangan pada 21 April lalu sesaat setelah diduga menerima suap berupa cek senilai Rp 3,2 miliar. Dia ditangkap bersama Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.