Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokuslah untuk Antisipasi Ancaman Resesi

Kompas.com - 16/10/2011, 09:33 WIB
Sidik Pramono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Formasi Kabinet Indonesia Bersatu II pasca-reshuffle harus fokus pada upaya meminimalisir ancaman resesi global, dan peningkatan ketahanan pangan nasional.

Ancaman resesi ekonomi global sudah menjadi persoalan nyata, sementara terjadinya kemunduran musim tanam padi di Jawa, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Selatan, bakal menimbulkan ancaman sangat serius terhadap stok pangan nasional.

 

Anggota DPR dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo, Minggu (16/10/2011), mengatakan, saat merancang formasi baru anggota kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan tidak terpaku pada pemilihan figur menteri atau wakil menteri, melainkan juga melihat tantangan yang dihadapi negara saat ini.

 

Bambang yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, dalam siaran persnya, menyatakan, ada tiga tantangan terkini yang tak bisa dihindari formasi baru kabinet pasca-reshuffle.

Pertama, agar Presiden membentuk tim ekonomi yang tangguh dan kompak, karena Indonesia dipastikan tidak bisa menghindar dari efek domino bayang-bayang resesi yang sedang menggejala di zona Euro dan Amerika Serikat (AS).

Tantangan kedua adalah menjaga ketahanan pangan. Persoalan ini tidak boleh disederhanakan, karena dimensi tantangannya akan sangat berbeda, jika ketahanan pangan kita melemah di tengah keresahan akibat resesi global. Solusinya menjadi tidak semudah ketika dunia dalam suasana kondusif.

Selama ini, Indonesia menutupi kekurangan beras dengan impor. Saat dunia diselimuti resesi, impor beras menjadi tidak mudah karena negara-negara importir beras akan memprioritaskan ketahanan pangan masing-masing, sebelum bersedia melayani permintaan negara lain. Harga pun mungkin akan bergejolak, mengikuti gejolak kurs mata uang akibat resesi.

Tantangan ketiga berkait dengan rasa keadilan. Penegakan hukum yang sarat tebang-pilih, sudah mencabik-cabik rasa keadilan rakyat. Popularitas pemerintahan SBY anjlok, karena faktor ini. Kalau ketidakpuasan rakyat tidak segera direspons, stabilitas dan ketertiban umum menjadi taruhannya.

"Kita akan menyaksikan makin banyak elemen rakyat yang akan turun ke jalan melancarkan protes," sebut Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com