MEKKAH, KOMPAS.com — Garuda Indonesia mengakui keterlambatan kelompok terbang 3 embarkasi Balikpapan, Kalimantan Timur, selama sembilan jam disebabkan mesin pesawat kemasukan sejumlah burung (bird strike) saat hendak mendarat di Bandar Udara Sepinggan, Rabu (5/10/2011).
"Saat mau mendarat sekelompok burung lewat, sebagian masuk ke dalam mesin," ungkap General Manager Saudi Arabia dan Middle East Garuda di Jeddah, Fikdanel Thaufik, kepada wartawan di Jeddah, Kamis (6/10/2011).
Hal tersebut disampaikan Fikdanel Thaufik menanggapi Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 4103 yang akan mengangkut 324 jemaah haji asal kloter tiga Balikpapan mengalami keterlambatan kedatangan.
Masuknya burung ke dalam mesin membuat baling-baling mesin pesawat bengkok. Kondisi inilah yang membuat tombol "no go item" di dalam pesawat menyala dan mengisyaratkan adanya masalah pada pesawat.
"Jika menyala maka pesawat tersebut tidak boleh diberangkatkan. Tetap keselamatan yang utama," ujarnya.
Sedianya, rombongan dijadwalkan tiba di Bandara King Abdul Aziz International Airport, Jeddah, pada pukul 07.30 waktu setempat. Namun, karena mesin kemasukan burung, jemaah pun berganti pesawat dan baru tiba di Jeddah pada pukul 16.50 WAS atau 22.50 WIB.
Fikdanel memastikan pesawat tersebut sudah diperbaiki dan bisa dipakai kembali untuk mengangkut jemaah haji Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.