Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BK: Badan Anggaran Langgar Kode Etik

Kompas.com - 23/09/2011, 11:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pimpinan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dinilai tidak bertanggung jawab jika menghentikan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. Jika dilakukan, sikap itu dipastikan melanggar kode etik DPR. Hal itu dikatakan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR M Prakosa ketika dihubungi, Jumat (23/9/2011), menanggapi rencana "mogok" Banggar membahas RAPBN 2012.

"Kalau tidak melaksanakan tugas, itu lari dari tanggung jawab. Mereka di Banggar diberi tugas yang diamanatkan undang-undang. Ini bisa diindikasikan ada pelanggaran kode etik jika keempat pimpinan Banggar itu tidak melanjutkan pembahasan RAPBN 2012," kata Prakosa.

Menurut Prakosa, jika rencana itu direalisasikan, citra dan martabat DPR akan kembali jatuh. Pasalnya, lanjut dia, tidak jelas argumentasi yang digunakan untuk menghentikan pembahasan. Sikap Banggar itu akan merepotkan banyak pihak.

Para pimpinan Banggar, kata dia, harus memisahkan antara proses pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tugas dan tanggung jawab.

"Apa pun yang tidak terkait harus dikesampingkan dulu. Sesuai konstitusi, DPR harus melaksanakan tugas-tugasnya karena mengemban amanah rakyat," ucapnya.

Ketika ditanya apakah BK sudah menegur para pimpinan Banggar, politisi PDI Perjuangan itu menjawab, "Hingga saat ini memang belum ada teguran khusus. Nanti kalau ada indikasinya pelanggaran kode etik akan kita panggil. BK akan bersikap jika sudah melanggar. Sekarang mereka (Banggar) kan baru berencana. Sekarang BK me-warning," katanya.

Seperti diberitakan, pimpinan Banggar diperiksa untuk mengonfirmasi pernyataan tersangka Dharnawati terkait kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pimpinan itu yakni Ketua Banggar Melchias Markus Mekeng, dan tiga wakilnya, yakni Mirwan Amir, Olly Dondokambey, dan Tamsil Linrung.

Setelah pemeriksaan itu, BK langsung melakukan rapat internal dan menghasilkan keputusan mengurungkan pembahasan RAPBN 2012 yang sedianya digelar bersama pemerintah pada 21-26 September 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

    Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

    Nasional
    Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

    Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

    Nasional
    Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

    Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

    Nasional
    Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

    Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

    Nasional
    Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

    Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

    Nasional
    Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

    Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

    Nasional
    Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

    Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

    Nasional
    Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

    Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

    Nasional
    Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

    Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

    [POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

    Nasional
    Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

    Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

    Nasional
    Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

    Nasional
    Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

    Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

    Nasional
    Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

    Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

    Nasional
    Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com