Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Depan, Bakosurtanal Terbitkan Peta Dasar

Kompas.com - 18/09/2011, 18:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan depan, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) bersiap menerbitkan peta dasar bagi penyelenggara, pelaksana, maupun pengguna lengkap pengaturan pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan dan pengamanan data, dan penyebarluasan datanya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka diluncurkannya "Geospasial untuk Negeri".

Kepala Bidang Promosi dan Administrasi Kerjasama Bakosurtanal, Didik Mardiyanto dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (18/9/2011), mengatakan, "Geospasial untuk Negeri" merupakan kebijakan Bakosurtanal untuk mensosialisasikan Undang-Undang No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, yang direncanakan akan diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada Oktober 2011 nanti.

"Informasi Geospasial ini sebagai data geospasial yang sudah diolah dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Ini informasi yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses oleh masyarakat dan sangat diperlukan untuk dasar perencanaan penataan ruang, penanggulangan bencana, pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya," kata Didik.

Ia mengatakan, perhelatan pencanangan "Geospasial untuk Negeri" direncanakan di Istana Negara tepat pada Hari Ulang Tahun Bakosurtanal ke-42, yakni 17 Oktober 2011, oleh Presiden RI. Adapun Undang-undang No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial ini telah disetujui oleh DPR RI pada 5 April 2011 dan disahkan oleh Presiden RI pada 21 April 2011.

Didik menambahkan, dalam menjawab kebutuhan informasi geospasial yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses masyarakat, keberadaan Bakosurtanal menjadi penting dan strategis. Dengan UU tentang Informasi Geospasial, Keberadaan Bakosurtanal berganti nama menjadi Badan Informasi Geospasial (BIG). Perubahan ini tidak hanya nama yang berubah, namun tugas dan fungsinya juga akan berubah atau diperkuat sejalan dengan kebijakan nasional informasi geospasial yang tertuang di dalam undang-undang.

"Badan inilah yang paling berwenang dalam penyelenggara informasi geospasial, khususnya untuk informasi geospasial dasar," ujarnya.

Peta dasar

Informasi geospasial dasar meliputi jaring kontrol geodesi dan peta dasar. Jaring kontrol geodesi menjadi acuan referensi posisi horizontal dan vertikal serta acuan gaya berat. Peta dasar terdiri dari Peta Rupa Bumi Indonsia atau RBI, Peta Lingkungan Pantai Indonesia dan Peta Lingkungan Laut Nasional.

"Peta dasar ini sebagai kerangkanya atau istilahnya sebagai papan caturnya yang bersumber dari satu lembaga, yaitu Bakosurtanal," tutur Didik.

Hingga saat ini telah dibangun peta rupa bumi indonesia dalam format digital dengan skala 1 : 500.000, 1 : 250.000 untuk seluruh wilayah NKRI dan 1 : 50.000 pada beberapa Pulau Besar ( Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua) serta 1 : 25.000 untuk wilayah Pulau Jawa, Bali , NTB dan NTT. Sedangkan informasi geospasial tematik yang memuat tema tertentu dapat diselenggarakan oleh instansi pemerintah pusat, badan usaha, kelompok atau perseorangan. Dengan kata lain, tugas BIG antara lain mengkoordinasikan standarisasi data dan informasi geospasial.

"Keberhasilan program ini dapat terlihat ketika seluruh peta tematik yang dibuat oleh berbagai Instansi sektoral, badan usaha, kelompok atau perorangan telah mengacu kepada informasi geospasial dasar," ujar Didik.

Dengan adanya satu acuan informasi geospasial dasar, ia berharap, tumpang-tindih informasi ruang kebumian yang menimbulkan ketidakpastian hukum dan kerusakan lingkungan dapat diakhiri. Penggunaan satu acuan (single references) ini juga memudahkan dalam pertukaran informasi geospasial antar instansi dan integrasi dalam perencanaan pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah.

Rencananya, pada puncak Perhelatan Pencanangan Geospasial, juga akan ditandai dengan peluncuran produk produk / hasil kegiatan terbaru Bakosurtanal, yaitu; peluncuran Geoportal Nasional (Indonesian GeoSpasial Portal: Ina GeoPortal). Ini merupakan wadah untuk mewujudkan aksesibilitas data dan informasi geospasial yang dimiliki oleh instansi pusat maupun daerah kedalam sebuah sistem berbasis web secara terintegrasi.

Kedua adalah diluncurkannya Monitoring Komponen INA-TEWS, berupa stasiun pasang surut dan GPSn sedangkan yang ketiga adalah Peta Ekoregion, yaitu informasi peta yang menggambarkan sebaran wilayah yang mempunyai kesamaan tektogenesa, morfologi, litologi dan iklim Keempat adalah Peta Tactile, merupakan lembar peta yang menggambarkan permukaan bumi dalam bentuk tiga dimensi pada suatu media khusus, dibuat khusus untuk tuna netra atau orang yang mempunyai kendala penglihatan, dan terakhir adalah Atlas Nasional Indonesia volume 3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com