Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Usulkan Negara Batasi Biaya Kampanye

Kompas.com - 25/08/2011, 01:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat Marzuki Alie mengusulkan agar negara membatasi biaya kampanye partai politik. Menurut Marzuki, besarnya biaya kampanye pada akhirnya melahirkan pencari keuntungan yang berujung pada tindak korupsi.

"Jadi, kalau ada partai yang mengeluarkan anggaran untuk kampanye, maka itu didiskualifikasi. Jadi 40 partai itu dipasang merek sama, baliho sama, kalau ada mau pidati di televisi semua diberikan waktu yang sama, asas keadilannya kuat, tidak ada diskriminasi," ujar Marzuki dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (24/8/2011).

Marzuki menuturkan, usulan pembatasan biaya kampanye tersebut dapat meminimalkan tindak korupsi yang makin marak. Bahkan, jika perlu biaya pemilihan umum legislatif dan presiden pun diterapkan hal yang sama agar partai tidak berlomba-lomba mencari uang untuk kampanye.

"Walaupun pandangan saya ini kadang-kadang tidak menarik, tapi kalau kita perhatikan untuk mencari solusi itu bisa menjadi solusi yang baik agar sistem di negara ini bisa lebih baik, dan terlepas dari kasus-kasus korupsi," jelasnya.

Menurut Marzuki, di tengah isu korupsi yang semakin mengkhawatirkan saat ini, harus ada keberanian politis untuk mencegahnya isu tersebut agar tidak merebak. Sebagai Ketua DPR, Marzuki mengaku memiliki tanggung jawab moril untuk memikirkan cara mengatasasi berbagai kasus korupsi di negeri ini.

"Setiap saya ngomong, saya tidak pernah merasa susah dengan statement saya. Kalau ada yang mau menghantam saya, ya silakan. Karena kita bangun negara ini tidak sendiri. Apa yg saya sampaikan didasarkan pada niat yang baik, hati nurani yang bekerja dan disampaikan dengan statement saya," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com