Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idris: Imbalan buat Pemerintah Itu Biasa

Kompas.com - 23/08/2011, 18:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian succes fee atau uang imbalan untuk mendapatkan proyek-proyek pemerintah merupakan hal yang biasa dilakukan perusahaan-perusahaan.

Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah (PT DGI) Mohamad El Idris mengungkapkan hal tersebut saat diperiksa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (23/8/2011). Idris merupakan terdakwa dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Dia didakwa memberikan uang imbalan kepada Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam dan anggota DPR Muhammad Nazaruddin terkait pemenangan PT DGI sebagai pelaksana proyek wisma atlet.

"Setelah kita dapat (proyek), mereka akan tanya bagiannya mereka berapa. Ada agreement yang tidak tertulis, sudah biasa, Pak," kata Idris menjawab pertanyaan hakim Suwidya.

Namun, Idris tidak menjelaskan pihak mana saja yang biasa diberi imbalan. Dia hanya menerangkan perannya sebagai manajer pemasaran kerap melakukan lobi-lobi ke pimpinan proyek untuk mendapatkan proyek. "Pendekatan-pendekatan kepada Pimpro (pimpinan proyek)," ujarnya.

Dalam kesepakatan tak tertulis itu, umumnya kedua belah pihak menyepakati sejumlah uang yang akan diberikan penerima proyek kepada pemberi proyek. Jumlah imbalannya berbeda-beda antara satu proyek dan lainnya. "Tergantung 'tulang daging'-nya, kalau 'daging'-nya sedikit, ya sedikit," ungkapnya. Istilah "tulang daging" mengacu pada nilai proyek yang didapat perusahaan.

Idris mengaku mendapatkan proyek wisma atlet senilai Rp 191 miliar itu dari Mindo Rosalina Manulang, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri yang juga mantan anak buah Muhammad Nazaruddin. "Rosa waktu itu hubungin saya. Mungkin dia punya list banyak. Kata Rosa, 'Nanti Pak Idris akan kita kasih wisma atlet. Biasanya nanti kita jamin beres. Kalau sudah beres, baru kita kasih succes fee-nya," tambah Idris.

Idris menerangkan, imbalan uang hanya diberikan jika perusahaannya memenangkan tender proyek. Jika tidak, imbalan itu urung diberikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com