Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai SRI: Kita Tidak Menjual Kucing dalam Karung

Kompas.com - 08/08/2011, 10:39 WIB

Sri Mulyani tahu dukungan terhadap dirinya?

Ini bukan pertanyaan lagi. Ini sudah fakta. Kalau dia (Sri Mulyani), pasti sudah tahu karena setiap hari dia pasti akses internet.

Apa Sri Mulyani bersedia dicalonkan Partai SRI untuk capres 2014?

Sri Mulyani terikat pada kode etik Bank Dunia. Dia tidak boleh memberikan komentar terhadap politik dalam negeri di mana dia berasal supaya tidak ada conflict of interest. Tetapi, dia dalam berbagai wawancara terakhir dengan jurnalis dan presenter telebvisi Amerika Serikat, Charlie Rose, mengatakan, "I'm honoured (saya merasa terhormat)" memperoleh dukungan untuk memimpin Indonesia.

Dan, itu kalau kita lihat, pararel dengan kesetiaannya terhadap republik ini. Sebelum berangkat ke Amerika Serikat dia sempat mengatakan "I'll be back". Buat apa? Jawabannya adalah karena dia sangat mencintai republik ini. Itu semua sinyal.

Jika ingin dipaksakan untuk menjawab (apakah dia bersedia), memang tidak mungkin saat ini. Selain itu, pemilu juga masih lama, sekarang baru 2011. Masih ada waktu lagi kira-kira dua tahun mendatang.

Sejak namanya disebut-sebut Partai SRI sebagai capres 2014, Sri Mulyani memang tidak bersedia memberikan komentar. Ketika Kompas meminta komentarnya melalui surat elektronik terkait keberadaan Partai SRI yang menjual namanya sebagai calon presiden periode 2014-2019, ia menjawab, "Terima kasih atas kiriman pertanyaannya. Saat ini saya sedang dalam kesibukan luar biasa di kantor sehubungan dengan awal tahun anggaran di sini. Mohon maaf belum bisa memberikan komentar atau jawabannya."

Setidaknya Sri Mulyani tidak menegasi segala pernyataan yang selama ini dilontarkan para kader Partai SRI yang telah mengasosiasikan namanya menjadi partai dan mencalonkan dirinya untuk maju dalam pilpres mendatang.

Di publik Sri Mulyani enggan berkomentar karena terikat kode etik, tapi kepada para penggagas Partai secara personal apakah dia pernah menyatakan bersedia dicalonkan?

Itu urusan di internal partai. Itu adalah bagian dari strategi politik partai. Biar menjadi misteri, karena kalau saya jawab sekaligus, nanti orang akan dapat membaca strategi kita.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com