Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai SRI: Kita Tidak Menjual Kucing dalam Karung

Kompas.com - 08/08/2011, 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comNama mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengemuka belakangan ini. Sebuah partai baru yang asosiatif dengan namanya, Serikat Rakyat Independen, mendaftarkan diri ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rabu (3/8/2011) pekan lalu. Terang benderang, Partai SRI mengusung Sri Mulyani menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014 mendatang.

Sejumlah tokoh ternama yang selama ini enggan berpartai turun gunung menggagas Partai SRI. Ada pengacara senior Todung Mulya Lubis; pengamat politik Arbi Sanit; aktivis era 1966, Rahman Tolleng; wartawan senior Fikri Jukrie; Dana Iswara; dan dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung.

"Kami tidak menjual kucing dalam karung," ujar Rocky yang menjadi anggota Majelis Pertimbangan Partai.

Banyak kalangan berpendapat, jalan Sri Mulyani tidak akan mulus. Kasus Century dan cap neoliberal akan menjadi peluru yang akan terus dimuntahkan lawan-lawan politiknya. Tak sedikit pula yang pesimisis dengan partai baru ini. Biaya politik di Indonesia mahal. Cukupkah pundi-pundi partai membiayai jaringan di daerah? Selain itu, sejauh mana partai baru ini berhasil membangun kadernya di daerah?

Namun, pertanyaan pentingnya, apakah betul Sri Mulyani bersedia maju dalam Pemilu 2014 nanti? Sejauh mana hubungan Partai SRI dan Sri Mulyani?

Berikut wawancara Kompas.com dengan Rocky Gerung di Kantor Dewan Pimpinan Nasional Partai Sri di Jalanl Latuharhary Nomor 16, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Bisa diceritakan bagaimana awalnya Partai SRI terbentuk?

Partai ini berawal dari kolaborasi kelompok yang bernama Kami Percaya Integritas Sri Mulyani Indrawati (KPI SMI). Kelompok itu adalah pendukung Sri Mulyani sejak kasus Century, yang merasa Sri Mulyani dianiaya. Lalu, bergabunglah beberapa orang yang menginginkan semacam keadilan terhadap Sri Mulyani.

Di pihak lain, ada semacam fenomena luas orang membenci partai politik. Sebagian merasa kebencian itu harus diledakkan di jalan-jalan secara ekstrakonstitusional. Kami menangkap sinyal itu. Kami berpandangan, kalau orang benci parpo, jangan benci politik, dong. Sebab, enggak ada cara lain menyelenggarakan keadilan selain melalui politik. Mereka yang berada di kelompok ini umumnya golput dan membenci parpol. Mereka independen. Mereka tidak punya kendaraan untuk menyalurkan politiknya. Lalu, kami bikinlah partai ini. Namanya Serikat Rakyat Independen karena memang para penggagasnya adalah orang-orang independen.

Jadi, sebenarnya pemicu ide partai ini ialah ketidakadilan terhadap Sri Mulyani.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com