Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belum Terima Laporan Bentrok di Puncak Jaya

Kompas.com - 01/08/2011, 13:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Senin (1/8/2011) belum menerima laporan mengenai bentrokan antarkelompok pendukung politik di Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua yang terjadi Sabtu (30/7/2011) kemarin.

Kepala Negara belum berencana memanggil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto terkait bentrokan berdarah yang menewaskan 17 orang tersebut.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin kepada para wartawan di kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin. "Biasanya kalau laporan investigasi atau hasil temuan di lapangan sudah lengkap, Menkopolhukam akan menyampaikannya kepada Presiden," kata Julian.

Ia menambahkan, Djoko akan memberikan penjelasan terkait insiden berdarah itu. Saat ini, aparat penegak hukum masih terus melakukan verifikasi. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, Minggu (31/7), bentrokan antarwarga di Ilaga terjadi pada Sabtu siang.

Seperti diberitakan, insiden dipicu penarikan dukungan DPC Gerindra di Ilaga terhadap Simon Alom. Menurut keterangan dari Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Wachyono, ketika Simon Alom hendak mengikuti verifikasi pada Sabtu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilaga menolaknya. Alasannya, Partai Gerindra yang sebelumnya mendukung pencalonan Simon Alom telah menarik dukungan.

Sontak pendukung Simon Alom marah dan menyerang kelompok Ketua DPC Gerindra Ilaga Thomas Tabuni. Bentrokan pada Sabtu itu membuat seorang anggota Brimob luka terkena panah. "Beruntung anggota Brimob itu menggunakan baju antipeluru," kata Wachyono.

Bentrokan sempat berhenti, tetapi pada Minggu sekitar pukul 06.00, kelompok Simon Alom kembali menyerang kelompok Thomas Tabuni.

"Saling serang itu dengan menggunakan panah, tombak, dan kapak sehingga menewaskan 17 orang. Sebanyak 13 orang dari kelompok Thomas Tabuni dan empat orang dari kelompok Simon Alom tewas," tutur Wachyono seraya menjelaskan bahwa tempat kejadian perkara berada di antara Kantor DPRD Kabupaten Puncak dan rumah Thomas Tabuni.

Saat ini, situasi di Puncak Jaya dilaporkan telah kembali tenang. Ketua Sinode Kingmi Papua, Pendeta Benny Giyai, yang dihubungi di Jayapura, meminta warga dari kelompok yang bertikai di Ilaga perlu menahan diri dan segera duduk bersama untuk menyelesaikan konflik horizontal itu. Penyelesaian itu perlu melibatkan tokoh gereja dan masyarakat sebagai penengah agar konflik tidak melebar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com