Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewi Akui ke Rumah Zainal dan Arsyad

Kompas.com - 07/07/2011, 23:00 WIB

Ketika selesai menjelaskan itu, timbul pertanyaan dari Ketua Panja Mafia Pemilu, Chairuman Harahap. Pasalnya, pada awalnya Dewi berkali-kali menjelaskan bahwa Hasan meneleponnya dan mengatakan mengenai surat MK. Namun, terakhir ia mengatakan Hasan menyampaikan itu di tempat parkir apartemen kediaman Arsyad. "Yang benar yang mana, Bu?" tanya Chairuman.

Dewi terlihat sempat kebingungan menjawab pertanyaan tersebut. Ia kemudian mengatakan, Hasan mengatakan hal tersebut di tempat parkir. "Ya dia (Hasan) sampaikan itu di parkiran. Kemudian dia katakan bahwa saya mau bertemu, baru di situ saya bicara dengan Pak Zainal," katanya.

Dari sini pula, kemudian Dewi membantah bahwa ia yang meminta Arsyad menelepon Zainal dan mengatakan Dewi akan mendatangi rumahnya. Padahal, pada pengakuan Zainal di Panja Mafia Pemilu, 30 Juni 2011, ia mengaku ditelepon oleh Arsyad yang menyatakan Dewi akan mendatangi rumah Zainal di kawasan Bekasi. "Bukan, saya tidak pernah bicarakan kasus dengan Pak Arsyad. Itu yang telepon Hasan. Dia yang tawari untuk bertemu Zainal," katanya.

Malam hari kira-kira pukul 19.30, Dewi yang mengaku bersama Hasan mendatangi rumah Zainal. Saat itu, Zainal belum ada di rumahnya. Ketika Zainal datang, Dewi mengaku menyatakan berbagai masalah tentang perolehan kursinya, yang ternyata justru berkurang. Lagi, ini berbeda dengan keterangan, Zainal yang menyatakan Dewi datang bersama seorang wanita yang tidak ia kenali. Zainal juga menegaskan, ia menolak permintaan Dewi yang meminta bantuan. Hal ini pun dibantah lagi oleh Dewi.

"Saat itu, ada istrinya Pak Zainal juga. Dia katakan, baik Bu, nanti akan saya tanyakan dan sampaikan pada Ketua MK (Mahfud MD). Setelah itu, dia sampaikan bahwa Hasan itu sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Hasan juga ada di situ. Saya kan tidak kenal siapa Zainal, saya tidak tahu rumahnya di mana, makanya Hasan yang mengantarkan saya," tuturnya.

Dewi mengemukakan, Zainal menjanjikan akan menghubunginya kembali untuk memberitahukan hasil diskusi dengan Mahfud MD. Ia menyatakan tak ada pembahasan hal lain dalam pertemuannya dengan Hasan dan Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com