Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: "Ngeri" kalau Tambah 33 Provinsi Baru

Kompas.com - 23/06/2011, 16:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, saat ini pemerintah menerima usulan tambahan daerah otonom baru sebanyak 178 pemerintah kabupaten/kota. Sebanyak 33 di antaranya mengusulkan untuk menjadi provinsi baru. Atas usulan ini, Presiden, ketika bertemu dengan pimpinan DPR di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/6/2011), mendiskusikan mengenai penataan pemekaran daerah. Presiden menginginkan penambahan atau pengurangan daerah otonom segaris dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan efektivitas pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia.

"Saya pun ngeri kalau Indonesia bertambah 33 provinsi baru. Berapa puluh atau ratus triliun yang akan digunakan untuk membangun gedung-gedung baru, (membeli) mobil baru, (membangun) infrastruktur baru. Berapa ratus triliun dana yang dibutuhkan untuk menghidupi daerah itu 5-10 tahun mendatang," kata Presiden pada jumpa pers bersama Ketua DPR Marzuki Ali di Istana Negara.

Turut hadir pada pertemuan tersebut Wakil Presiden Boediono, pimpinan DPR, seperti Pramono Anung, Taufik Kurniawan, Anis Matta, beberapa anggota Kabinet Indonesia Bersatu II seperti Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan lainnya.

Presiden meminta semua pihak untuk tidak terlalu mudah  meminta pemekaran wilayah. Maka itu, Presiden mengatakan, ada urgensi untuk menyusun grand design mengenai tata cara kebijakan penambahan/pengurangan daerah otonomi maupun penggabungan daerah.

"Jangan sampai daerah yang menjamur ini bermotifkan politik kekuasaan, yaitu siapa ingin menjadi apa. Tujuan otonomi adalah mendekatkan pelayanan kepada rakyat," katanya.

Pemerintah, sambungnya, tak akan gegabah terkait permohonan usulan tambahan daerah otonom. Dikatakan kepala negara, dirinya tak ingin meninggalkan bom waktu di masa mendatang akibat menjamurnya daerah otonom baru. Selain membahas hal-hal yang terkait pemekaran daerah, Presiden dan pimpinan DPR juga mengenai program legislasi nasional dan moratorium TKI ke luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com