Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haryono Umar Enggan Daftar Pimpinan KPK

Kompas.com - 17/06/2011, 17:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Haryono Umar mengaku enggan mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK periode berikutnya.

"Biar ada yang baru," ucap Haryono singkat di gedung KPK Jakarta, Jumat (17/6/2011).

Panitia Seleksi Pimpinan KPK membuka pendaftaran calon pimpinan KPK selama 30 Mei hingga 20 Juni. Pimpinan KPK sekarang atau mantan pimpinan KPK diperbolehkan mendaftar kembali. Dengan catatan, mereka yang berminat terhitung belum dua kali menjabat sebagai pimpinan KPK.

Terkait kriteria pimpinan KPK ideal, Haryono berharap agar pimpinan KPK periode berikutnya merupakan orang-orang yang memahami hukum pidana. Selain itu, calon tersebut juga memahami secara detail terhadap praktik-praktik di pemerintahan, di BUMN, dan pada bidang pengelolaan negara secara umum.

"Tahu detailnya, jangan hanya wacana yang makro-makro. Kita ingin yang detail, memperbaiki secara konkret. Kalau bicara yang global-global, semua orang bisa," ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Haryono, pimpinan KPK yang berikutnya dapat menyelesaikan permasalahan hingga sekecil mungkin, baik itu di pemerintah pusat maupun daerah.

"Betul-betul konkret. Oh, ini ada permasalahan seperti masalah katakanlah di pajak-pajak, apa yang benar-benar bisa dibenahi di pajak itu, sampai sekecil mungkin," tandas Haryono.

Ia menambahkan, seorang akuntan juga diperlukan dalam melengkapi susunan pimpinan KPK yang bekerja secara kolektif. Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi mengungkapkan, ada pimpinan KPK yang berminat kembali mencalonkan diri. Namun, Johan enggan menyebutkan namanya.

Ia mengatakan, pimpinan KPK tersebut akan mendaftarkan diri pada satu dua hari ini. Pendaftaran calon pimpinan KPK akan berakhir pada Senin (20/6/2011). Saat ini, panitia seleksi pimpinan KPK terus mengajak massa menyosialisasikan pendaftaran untuk menjadi bakal calon pimpinan lembaga antikorupsi itu. Panitia seleksi (pansel) juga melakukan upaya jemput bola, yaitu dengan mengajak sejumlah tokoh yang dinilai kompeten untuk mendaftar.

Sekretaris Pansel KPK, Ahmad Ubbe, mengatakan, hingga Kamis (16/6/2011), sudah 93 orang mendaftar. Komposisi pendaftaran adalah 27 persen dari kalangan advokat, 27 persen kalangan swasta, serta 25 persen pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunan. Sementara itu, dari kalangan akademisi 16 persen dan kalangan TNI-Polri sebesar 5 persen.

Adapun dari para pendaftar tersebut belum tercatat nama-nama pimpinan KPK saat ini ataupun mantan pimpinan KPK yang lalu. Hal itu termasuk juga dengan Ketua KPK Busyro Muqoddas. Hingga kini, namanya belum muncul dalam bakal calon pimpinan KPK periode 2011-2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Profil Hasyim Asy'ari: Ketua KPU RI yang Dipecat karena Tindakan Asusila

    Profil Hasyim Asy'ari: Ketua KPU RI yang Dipecat karena Tindakan Asusila

    Nasional
    DKPP Minta Jokowi Segera Tindak Lanjuti Pemecatan Ketua KPU Hasyim Asy'ari

    DKPP Minta Jokowi Segera Tindak Lanjuti Pemecatan Ketua KPU Hasyim Asy'ari

    Nasional
    PKB: Cuma Anies yang Punya Elektoral Maju di DKI, Ridwan Kamil Enggak Ada Nama

    PKB: Cuma Anies yang Punya Elektoral Maju di DKI, Ridwan Kamil Enggak Ada Nama

    Nasional
    Dorong Transisi Energi, Pertamina Optimalkan Jargas dan SPBG

    Dorong Transisi Energi, Pertamina Optimalkan Jargas dan SPBG

    Nasional
    Penerima Program Pendidikan Dokter Spesialis Bakal Dapat Gaji 7,5 Juta

    Penerima Program Pendidikan Dokter Spesialis Bakal Dapat Gaji 7,5 Juta

    Nasional
    DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Lakukan Asusila

    DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Lakukan Asusila

    Nasional
    Sandiaga Dilirik PKB untuk Pilkada Jawa Barat, PPP: Kalau Ada Peluang, Tentu Kami Senang

    Sandiaga Dilirik PKB untuk Pilkada Jawa Barat, PPP: Kalau Ada Peluang, Tentu Kami Senang

    Nasional
    Mendag Korea Selatan Puji Insentif Pajak Indonesia yang Mudahkan Investasi

    Mendag Korea Selatan Puji Insentif Pajak Indonesia yang Mudahkan Investasi

    Nasional
    Pertama di Indonesia, Pemprov Sumsel dan PT KPI Bangun Taman Rawa dengan 55 Spesies Pohon Langka

    Pertama di Indonesia, Pemprov Sumsel dan PT KPI Bangun Taman Rawa dengan 55 Spesies Pohon Langka

    Nasional
    TNI Tunggu Penyelidikan soal Dugaan Keterlibatan Prajurit dalam Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

    TNI Tunggu Penyelidikan soal Dugaan Keterlibatan Prajurit dalam Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

    Nasional
    Kunker ke Surabaya, Wapres Resmikan Pembukaan Asian-Pacific Aquaculture 2024

    Kunker ke Surabaya, Wapres Resmikan Pembukaan Asian-Pacific Aquaculture 2024

    Nasional
    Kapolri Minta Otopsi Ulang Jenazah Afif Maulana Libatkan Pihak Luar demi Transparansi

    Kapolri Minta Otopsi Ulang Jenazah Afif Maulana Libatkan Pihak Luar demi Transparansi

    Nasional
    Bertemu MPR, Zulhas Minta Presiden Tetap Dipilih Rakyat

    Bertemu MPR, Zulhas Minta Presiden Tetap Dipilih Rakyat

    Nasional
    Ibu Afif Maulana: Pak Kapolri dan Kapolda, Tolong Cari Penganiaya Anak Saya, Bukan yang Memviralkan

    Ibu Afif Maulana: Pak Kapolri dan Kapolda, Tolong Cari Penganiaya Anak Saya, Bukan yang Memviralkan

    Nasional
    Sidang Putusan Dugaan Asusila, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Hadir Virtual

    Sidang Putusan Dugaan Asusila, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Hadir Virtual

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com