Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Ajukan Nama "Nunun Nurbaeti Daradjatun"

Kompas.com - 15/06/2011, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengungkapkan, nama Nunun Nurbaeti yang diajukan saat memohon penerbitan red notice kepada kepolisian internasional adalah Nunun Nurbaeti Daradjatun. KPK mengajukan nama lengkap istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Darajatun itu sesuai dengan kartu identitas yang bersangkutan beserta nama keluarganya.

"Yang dikirim ke pusat interpolnya itu Nunun Nurbaeti Darajatun. Jadi kalau di negara itu kan ada first name, middle name, dan family name. Saya sudah lihat sendiri suratnya," kata Johan saat dihubungi, Rabu (15/6/2011).

Nama Nunun muncul dalam situs interpol sebagai buronan. Namun, nama yang muncul bukan "Nunun Nurbaeti", melainkan "Nunun Daradjatun". Pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwana menilai, perbedaan nama tersebut dapat mengakibatkan kinerja interpol tidak berjalan efektif. Menurutnya, jika kepolisian menemukan Nunun dan menanyakan indentitas, dia dapat terbebas mengingat yang dicari adalah Nunun Daradjatun bukan Nunun Nurbaeti.

Menanggapi hal tersebut, Johan mengatakan bahwa pihaknya tidak berencana meminta kepada Interpol untuk mengganti tampilan nama Nunun. Menurutnya, red notice yang disebarkan melalui kepolisian internasional atas nama Nunun Nurbaeti Daradjatun. "Kata siapa enggak efektif? Yang disebarkan enggak perlu pakai nama lengkapnya, ada first name, middle name itu. Tapi, bukan Nunun Daradjatun saja. Yang disebarkan itu nama lengkapnya," tutur Johan.

Ia menambahkan, KPK terus melakukan komunikasi dengan Polri memantau perkembangan pencarian Nunun melalui interpol. "Karena KPK hubungannya dengan Interpol itu kan melalui Polri," ucapnya.

Di samping mengajukan penerbitan red notice kepada Interpol, KPK melakukan sejumlah upaya lain, seperti berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan lembaga antikorupsi di negara lain. "Red notice itu hanya salah satunya. KPK tidak berhenti di situ saja," kata Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com