Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Lagi, Pimpinan KPK Tetap Ikut Tes

Kompas.com - 14/06/2011, 09:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ahmad Ubbe mengatakan, pimpinan KPK yang saat ini menjabat, seperti Busyro Muqoddas, ingin mendaftarkan diri kembali, tetap akan melalui serangkaian tes oleh Pansel KPK. Hal ini diungkapkannya untuk mengklarifikasi pernyataan anggota pansel lainnya, Rhenald Khasali yang mengatakan bahwa Busyro tak perlu lagi mengikuti tes dari Pansel.

"Mudah-mudahan Pak Rhenald tidak nengaitkan pernyataannya dengan Pansel. Pansel dalam rapat pleno mengatakan siapapun putra terbaik Indonesia bisa mendaftar termasuk yang sudah menjadi pemimpin KPK tapi tetap melalui proses seperti yang lainnya," ujar Ahmad di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Senin (13/06/2011).

Pimpinan KPK yang boleh mendaftar adalah mereka yang belum menjabat dua kali. Proses pendaftaran dan melengkapi administrasi akan berlangsung hingga tanggal 20 Juni 2011, pukul 16.00 WIB. "Pimpinan KPK, silakan masih ada waktu satu minggu lagi, tinggal datang, mendaftar dan melengkapi administrasi. Setelah itu melewati tes-tes dari awal lagi. Semua yang mengikuti, prosesnya harus dari awal lagi," tegasnya.

Seperti yang diketahui, Rhenald Khasali yang juga anggota Pansel KPK akhir pekan lalu mengatakan, pihaknya akan "tutup mata" jika Ketua KPK saat ini, Busyro Muqoddas, kembali mendaftar sebagai calon pimpinan KPK 2011-2015. Menurut Rhenald, kualitas Busyro untuk menempati jabatan tersebut telah teruji. Apalagi, dia baru setahun menjabat sebagai Ketua KPK melanjutkan kepemimpinan ketua KPK terdahulu, Antasari Azhar yang sedianya berakhir tahun ini.

"Kalau Busyro ikut lagi, Pansel akan menutup mata. Dalam arti kata, kita kan sudah tahu kualitas dia. Tes yang lama semuanya proven, kenapa dia harus melewati proses yang panjang lagi?" kata Rhenald di Jakarta, Sabtu (11/6/2011).

Seleksi yang dilakukan terhadap Busyro, menurut Rhenald, hanya sekadar formalitas. "Jadi kami hanya melewati prosedur baku yang diatur undang-undang saja," ucapnya. "Paling tidak, Pansel ini sangat mendukung Busyro memimpin lagi," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKB: Cuma Anies yang Punya Elektoral Maju di DKI, Ridwan Kamil Enggak Ada Nama

    PKB: Cuma Anies yang Punya Elektoral Maju di DKI, Ridwan Kamil Enggak Ada Nama

    Nasional
    Dorong Transisi Energi, Pertamina Optimalkan Jargas dan SPBG

    Dorong Transisi Energi, Pertamina Optimalkan Jargas dan SPBG

    Nasional
    Penerima Program Pendidikan Dokter Spesialis Bakal Dapat Gaji 7,5 Juta

    Penerima Program Pendidikan Dokter Spesialis Bakal Dapat Gaji 7,5 Juta

    Nasional
    DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Lakukan Asusila

    DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Lakukan Asusila

    Nasional
    Sandiaga Dilirik PKB untuk Pilkada Jawa Barat, PPP: Kalau Ada Peluang, Tentu Kami Senang

    Sandiaga Dilirik PKB untuk Pilkada Jawa Barat, PPP: Kalau Ada Peluang, Tentu Kami Senang

    Nasional
    Mendag Korea Selatan Puji Insentif Pajak Indonesia yang Mudahkan Investasi

    Mendag Korea Selatan Puji Insentif Pajak Indonesia yang Mudahkan Investasi

    Nasional
    Pertama di Indonesia, Pemprov Sumsel dan PT KPI Bangun Taman Rawa dengan 55 Spesies Pohon Langka

    Pertama di Indonesia, Pemprov Sumsel dan PT KPI Bangun Taman Rawa dengan 55 Spesies Pohon Langka

    Nasional
    TNI Tunggu Penyelidikan soal Dugaan Keterlibatan Prajurit dalam Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

    TNI Tunggu Penyelidikan soal Dugaan Keterlibatan Prajurit dalam Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

    Nasional
    Kunker ke Surabaya, Wapres Resmikan Pembukaan Asian-Pacific Aquaculture 2024

    Kunker ke Surabaya, Wapres Resmikan Pembukaan Asian-Pacific Aquaculture 2024

    Nasional
    Kapolri Minta Otopsi Ulang Jenazah Afif Maulana Libatkan Pihak Luar, Demi Transparansi

    Kapolri Minta Otopsi Ulang Jenazah Afif Maulana Libatkan Pihak Luar, Demi Transparansi

    Nasional
    Bertemu MPR, Zulhas Minta Presiden Tetap Dipilih Rakyat

    Bertemu MPR, Zulhas Minta Presiden Tetap Dipilih Rakyat

    Nasional
    Ibu Afif Maulana: Pak Kapolri dan Kapolda, Tolong Cari Penganiaya Anak Saya, Bukan yang Memviralkan

    Ibu Afif Maulana: Pak Kapolri dan Kapolda, Tolong Cari Penganiaya Anak Saya, Bukan yang Memviralkan

    Nasional
    Sidang Putusan Dugaan Asusila, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Hadir Virtual

    Sidang Putusan Dugaan Asusila, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Hadir Virtual

    Nasional
    Mensos Sebut Data DTKS Penerima Bansos Aman dari Peretasan PDN

    Mensos Sebut Data DTKS Penerima Bansos Aman dari Peretasan PDN

    Nasional
    Singgung Altet Badminton China yang Meninggal, Menkes Sebut Layanan Katerisasi Jantung Belum Merata

    Singgung Altet Badminton China yang Meninggal, Menkes Sebut Layanan Katerisasi Jantung Belum Merata

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com