Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mungkin Nunun Pakai Paspor Yane

Kompas.com - 09/06/2011, 12:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi Muhammad Indra mengatakan, tidak mungkin tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior  Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti, memakai paspor milik keponakannya, Yane Yunarni Alex. Dugaan Nunun memakai paspor keponakannya diungkapkan oleh politikus Partai Golkar, Fahmi Idris, kemarin.

Indra menjelaskan, menurut data imigrasi, Yane berada di Indonesia. Ia baru tiba dari Kuala Lumpur, Malaysia, pada 9 Mei 2011. Oleh karena itu, kata dia, tidak ada alasan Nunun memakai paspornya.

"Pemberitaan simpang siur itu kurang baik. Kami berdasarkan data yang akurat. Keponakannya yang namanya Yane Yunarni Alex itu sudah pulang bulan Mei ke Indonesia dari Kuala Lumpur. Jadi, kalau itu paspor dipakai (oleh Nunun), sesuatu hal yang tidak mungkin. Itu tidak wajar," ujar Indra sambil menunjukkan data Yane yang juga terdapat fotonya, di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (9/6/2011).

Ketika dikonfirmasi di mana Nunun saat ini, Indra mengaku tak tahu. Ia mengatakan, Keimigrasian RI hanya mencatat keluar-masuknya warga Indonesia ataupun warga asing ke dalam dan ke luar Indonesia. Jika Nunun terlihat di negara lain, menurut dia, sulit bagi imigrasi untuk mendeteksinya. Terkecuali ada sistem online pemeriksaan paspor secara internasional dan terdapat perwakilan imigrasi di setiap negara.

"Saya bukan malaikat. Kalau ditanya di mana (Nunun), saya juga enggak tahu. Kami tidak bisa pastikan, yang ada hanya di pencatatan kami, kapan orang Indonesia keluar dan masuk ke Indonesia. Jadi, kalau dari luar negeri dia ke mana-mana, agak sulit bagi kami mencatatnya karena kami, kan, belum ter-online secara internasional," kata Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Nasional
    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    Nasional
    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Nasional
    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Nasional
    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Nasional
    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Nasional
    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Nasional
    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Nasional
    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Nasional
    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Nasional
    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Nasional
    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

    PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

    Nasional
    KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

    KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

    Nasional
    Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

    Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com