Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akan Klarifikasi Keterkaitan JAT

Kompas.com - 06/06/2011, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri akan mengklarifikasi pernyataan terkait penanganan kasus penembakan tiga polisi di Palu, Sulawesi Tengah, yang dikaitkan dengan kelompok Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba'asyir. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, mengatakan, keterangan komplotan pelaku penembakan itu adalah anggota JAT wilayah Sulteng didapat dari hasil pemeriksaan dua tersangka yang ditangkap yakni Aryanto dan Rafli.

"Nanti akan kami luruskan, kami akan klarifikasi. Kami cek apa benar. Kan orang membela diri bisa saja. Yang benar kita luruskan, kalau tidak benar tetap saja (tidak diralat)," kata Anton di Mabes Polri, Senin (6/6/2011).

Anton dimintai tanggapan pernyataan pihak JAT bahwa JAT tidak memiliki cabang di Sulteng. Anton sempat ditemui beberapa perwakilan JAT, salah satunya Sonhadi, Direktur Media Center JAT.

"Mereka bukan anggota JAT dan tidak ada perwakilan di sana," kata Sonhadi seusai menemui Anton.

Sonhadi menjelaskan, JAT baru berdiri di Pulau Jawa, Bima, dan Lampung. Adapun JAT wilayah Cirebon, kata dia, telah dibekukan tahun 2009 lantaran anggotanya selalu melanggar aturan. Seperti diketahui, Polri menyebut M Syarif, pelaku bom bunuh diri di Cirebon, adalah anggota JAT wilayah Cirebon.

Ketika dimintai tanggapan penyataan Polri bahwa JAT Sulteng dibentuk Abu Tholud, Sonhadi membantahnya. "Dia pernah di JAT dengan kedudukannya sebagai majelis syuro. Majelis syuro ini bukan anggota tetap, tapi orang yang sering dimintai pendapat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com