Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adang Seharusnya Jadi Teladan

Kompas.com - 31/05/2011, 12:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Suami Nunun Nurbaeti, Adang Daradjatun, masih bersikeras untuk melindungi istrinya dari jeratan hukum yang tengah dijalankan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Menanggapi hal itu, ahli hukum Todung Mulya Lubis menyatakan, seharusnya sebagai seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Adang memberikan teladan dengan patuh terhadap hukum dan membawa istrinya untuk diperiksa KPK.

Apalagi, status Nunun telah ditetapkan sebagai tersangka. "Sebagai anggota DPR, dia seharusnya menjadi teladan bagi semua dalam menghormati proses hukum. Dalam konteks ini sangat bijaksana kalau Adang Daradjatun bersikap kooperatif terhadap KPK dalam mengusahakan Nunun dihadirkan untuk diperiksa. Itu yang menurut saya yang harus dilakukannya," ujar Todung seusai mengikuti sidang di Gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (31/5/2011).

Namun, lanjut Todung, sulit memisahkan antara posisi Adang sebagai suami dan anggota DPR. Menjadi keluarga terdekat Nunun, lanjut Todung, Adang memiliki hak untuk melindungi istrinya.

"Sulit memisahkan Adang Darajtaun dalam posisinya sebagai suami dan anggota DPR itu susah. Kalau hanya melihat Adang sebagai suami, ya dia punya hak untuk tidak memberi tahu. Itu tidak bisa dipaksakan. Itulah kekecualian yang diberikan UU. Artinya, apakah saya harus beri tahu anak saya yang jadi buron, misalnya, kalau orangtuanya mengganggap harus beri tahu. Itu pilihan. Kalau dia menganggap itu tugasnya penegak hukum, bukan tugasnya. Ya sudah. Tetap saja hak Adang sebagai suami tdak bisa diabaikan," tambahnya.

Seperti yang diketahui, sampai dengan Senin (30/5/2011) kemarin, Adang Daradjatun menyatakan akan tetap melindungi Nunun. Politisi PKS itu tetap merahasiakan keberadaan istrinya dengan alasan Nunun masih sakit dan tengah menjalani perawatan. Kabar yang beredar saat ini, Nunun bolak-balik Singapura dan Thailand. Ia ditetapkan sebagai tersangka sejak Februari lalu, tetapi belum diperiksa KPK sampai hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com