Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Diminta "Jaga Mulut"

Kompas.com - 20/05/2011, 16:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR diminta untuk berhati-hati menyampaikan kritikan atau masukannya dalam fungsinya melakukan pengawasan terhadap pemerintah. Tanpa mengurangi kekritisan, wakil rakyat diminta untuk tidak menyampaikan pernyataan yang berpotensi menyinggung kelompok tertentu demi menjaga persatuan dan kesatuan di antara masyarakat yang beragam ini.

"Saya meminta semua kita di sini untuk hati-hati, tidak mengurangi rasa kritis kita, tapi tetap hati-hati. Saya berpendapat, di republik ini kaum mayoritas harus melindungi minoritas dan minoritas menghargai yang mayoritas," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Jumat (20/5/2011).

Menurut Priyo, semua pihak, terutama wakil rakyat yang rajin berbicara, seharusnya menyampaikan pernyataan-pernyataan yang justru membangun kesatuan dan tidak berpretensi menghilangkan keragaman. Para wakil rakyat juga diminta untuk menjaga mulutnya terkait pernyataan-pernyataan yang berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Kemarin, politisi Golkar, Bambang Soesatyo, dikecam karena menyampaikan pernyataan berbau SARA saat melontarkan kritik terhadap Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam salah satu diskusi di Gedung DPR. Saat itu, Bambang mengkritik kebijakan Mari mengenai pembelian pesawat MA-60 dari China.

"Jangan heran kalau kebijakan Elka membeli pesawat MA-60 dari China itu lebih mengacu ke nenek moyangnya," kata Bambang.

Terkait pernyataan Bambang itu, Priyo sebagai salah satu Ketua DPP Golkar mengatakan, partai sudah meminta klarifikasi dari anggota Komisi III tersebut. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie juga sudah memberikan teguran terhadap Bambang.

Namun, partai menilai pernyataan Bambang tidak bermaksud suatu kesengajaan yang menyinggung SARA. Susbtansi pernyataan Bambang, lanjutnya, adalah kritik terhadap pembelian jenis pesawat tersebut. Oleh karena itu, Priyo memandang Bambang tak perlu meminta maaf. Menurut Priyo, keceplosan itu manusiawi.

"Itu hanya slip of tounge, tapi maksudnya tidak seperti itu. Saya tidak membela, tapi meluruskan," tambah Priyo.

Sebelumnya, politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, juga pernah mengeluarkan pernyataan yang membuat panas telinga WNI keturunan Arab. Dalam diskusi antara tim kampanye capres-cawapres pada pertengahan 2009, Ruhut berdebat sengit dengan dua anggota tim kampanye dua kandidat lainnya. Salah satunya Fuad Bawazier yang merupakan keturunan Arab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com