Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Rosa Perbaiki BAP-nya

Kompas.com - 12/05/2011, 10:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Mindo Rosalina Manulang, akan memperbaiki keterangannya yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang disampaikannya di hadapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, pada hari ini, Kamis (12/5/2011). Kuasa hukum Rosa, Djufri Taufik, mengatakan, kemungkinan kliennya akan memperbaiki sejumlah poin dalam BAP yang dibuat Rosa saat masih didampingi kuasa hukum Kamaruddin Simanjuntak.

Dalam BAP tersebut, salah satunya berisi informasi tentang keterkaitan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin sebagai atasan Rosa, tentang fee yang mengalir kepada Nazaruddin dan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, serta tentang adanya anggota DPR yang menjadi koordinator penerimaan dana terkait dugaan suap pembangunan wisma atlet.

"BAP yang kedua dipegang pengacara lamanya, mungkin itu ada perbaikan sedikit," kata Djufri di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/5/2011).

Namun, Djufri enggan memaparkan lebih jauh poin-poin apa saja yang akan diperbaiki Rosa dalam BAP-nya. "Itu hak Bu Rosa, nanti saja," ujarnya.

Keterangan Rosa selama penyidikan dituangkan dalam tiga BAP. Menurut Djufri, BAP kedua yang dibuat saat Kamaruddin mendampingi Rosa tersebut hanyalah rekayasa Kamaruddin semata.

"Dia (Rosa) dijanjikan kebebasan jika memberi keterangan sesuai dengan setting-an Kamaruddin. Dia percaya, tetapi ternyata setting-annya bohong semua," ujarnya.

Sementara itu, saat Djufri mendampingi Rosa dalam pembuatan BAP ketiga, katanya, tidak ada keterangan Rosa yang menyebutkan tentang Nazaruddin maupun fee yang diterima Nazaruddin dan Wafid Muharam.

"Saya ketika mendampingi, tidak ada yang berkaitan dengan hal itu. Itu (BAP) yang di kedua," ujarnya.

"Dari (BAP) yang pertama, kedua, ketiga ada perbaikan atau tidak, itu hak Bu Rosa," tambah Djufri.

Dugaan suap terkait pembangunan wisma atlet SEA Games berawal dari tertangkap tangannya Wafid Muharam bersama Mindo Rosalina Manulang dan pengusaha dari PT Duta Graha Indah (DGI), Mohamad El Idris. Ketiganya ditangkap sesaat setelah diduga bertransaksi suap dengan bukti cek senilai Rp 3,2 miliar. Kasus ini berkembang sehingga menyeret nama sejumlah politisi anggota DPR. Kamaruddin saat masih menjadi kuasa hukum Rosa mengungkapkan bahwa kliennya hanya diperintah oleh atasannya, Nazaruddin, untuk mengantarkan El Idris bertemu dengan Wafid.

Disebutkan pula ada fee yang diterima Nazaruddin dan Wafid terkait pemenangan PT DGI sebagai pembangun proyek wisma atlet. Nama politisi DPR Komisi X asal Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh, dan asal Fraksi PDI Perjuangan, Wayan Koster, juga disebut-sebut sebagai koordinator dalam mengamankan proyek pembangunan wisma atlet senilai Rp 191 miliar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com