Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TK: Kita Enggak Kompak Melawan NII

Kompas.com - 03/05/2011, 12:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Taufik Kiemas menegaskan, perang melawan Negara Islam Indonesia (NII) berarti perang melawan ideologi. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama menghadapinya dengan ideologi, bukan dengan kekerasan aparat atau pelarangan. 

"Mesti melawannya dengan ideologi juga. Ini harus kita hadapi bersama-sama. Jangan terus pakai senjata. Dilawannya dengan ideologi juga. Ideologi dilawan ideologi," ungkapnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa(3/5/2011). 

Oleh karena itu, politisi PDI-P ini mengatakan harus ada penguatan ideologi di dalam masyarakat, baik penguatan nilai-nilainya maupun kekompakan untuk memperjuangkannya. Ia menilai, jumlah pengikut NII tidak terlalu banyak dibandingkan jumlah yang belum terkontaminasi NII. Hanya saja, masyarakat yang tidak termasuk NII tidak kompak untuk memperjuangkan tumbuhnya nilai-nilai Pancasila. 

Pemerintah, lanjutnya, harus menjadi pemimpin untuk menguatkan ideologi di tengah masyarakat. Jika memang perang ideologi tidak berhasil juga, baru pemerintah boleh menggunakan cara represif terhadap gerakan tersbeut. "Sekarang makanya ideologi itu kita kuatkan. Kalau sudah perang ideologi kita kuatkan baru kita tangkep-tangkepan. Kalau kitanya aja enggak kompak, ngomongin Pancasila aja enggak pernah, jangan nyalahin Pancasila," tegasnya. 

Hanya saja, Taufik melihat masih sulit bagi pemerintah untuk melarang keberadaan NII saat ini. Pasalnya, NII belum muncul sebagai suatu organisasi resmi. NII baru muncul sebagai gerakan bawah tanah yang belum mengancam. Menurut Taufik, kasusnya beda dengan PKI. 

"Kalau PKI itu kan udah makar ya, sudah berbuat sesuatu. Nah ini kan baru ecek-eceknya. Lawannya ideologi. Kita ngomong empat pilar itu gimana-gimana, padahal ideologi itu penting. Kita ini hidup karena ideologi. Ada ideologi Pancasila, baru ada NKRI. Baru ada presiden. Kalau tak ada ideologi, gimana kita. Semua negara di dunia kan perang untuk ideologinya dia. Kalau kita perang untuk Pancasila. Jangan untuk pribadi-pribadi. Kita harus kompak untuk Pancasila," tandasnya.

Selengkapnya soal NII, ikuti topik Sepak Terjang NII

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Masuk Bursa Pilkada Jateng, Kaesang: Alhamdulillah, Tunggu Kejutan Bulan Agustus

    Nasional
    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Momen Panglima TNI-Kapolri Nyanyi Bareng di Pagelaran Wayang Kulit

    Nasional
    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Ketua KPU Dipecat, Kaesang: Itu yang Terbaik, Kita Hormati

    Nasional
    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

    Nasional
    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

    Nasional
    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

    Nasional
    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

    Nasional
    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

    Nasional
    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

    Nasional
    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

    Nasional
    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

    Nasional
    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

    Nasional
    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

    Nasional
    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

    Nasional
    PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com