Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung: Ketua Setgab, Tunggu Presiden

Kompas.com - 11/04/2011, 14:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar menunggu keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan secara resmi kontrak politik baru partai-partai politik pendukung pemerintah yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan. Informasi yang beredar, salah satu perubahan dalam kontrak koalisi baru ini adalah model kepemimpinan baru yang bersifat kolektif.

"(Ketua harian) belum diumumkan. Saya belum tahu persis. Tunggu saja. Saya kira itu keputusan Pak SBY," kata Wakil Ketua Umum Agung Laksono kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/4/2011).

Sebelumnya, seperti yang diwartakan, draf baru kontrak koalisi memuat poin bahwa Setgab akan dipimpin secara kolektif. Wakil Sekjen PPP M Romahurmuziy mengatakan, jika aturan ini berlaku, kursi ketua harian Setgab yang selama ini didelegasikan khusus oleh Yudhoyono kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie akan berubah.

"Di draf baru, kepemimpinan Setgab itu kolektif," ujarnya di sela-sela diskusi PKB, Minggu (10/4/2011).

Menurut anggota Komisi VII DPR ini, kepemimpinan harian yang bersifat kolektif justru lebih baik bagi hubungan di antara anggota koalisi sendiri. Dengan pola demikian, komunikasi antaranggota menjadi hangat kembali.

"Ini membuat komunikasi itu tak berjarak di antara partai-partai Setgab itu karena sekarang ini kan seringnya antara Pak SBY dan Pak Ical saja sebagai ketua harian," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPP PKB Marwan Jafar justru mengaku tak tahu-menahu soal kepemimpinan kolektif yang termuat dalam draf kontrak koalisi yang baru. Menurut dia, PKB sendiri belum membubuhkan paraf di draf tersebut, tetapi sudah menjadi perbincangan di kalangan ketua umum partai. "Ah, enggak adalah itu (soal kepemimpinan kolektif)," ungkap Ketua Fraksi PKB DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com