Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis: Ini Serangan Politik untuk PKS

Kompas.com - 21/03/2011, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai, rangkaian pengaduan yang dilakukan oleh pendiri PKS Yusuf Supendi terhadapnya dan dua elite PKS lain merupakan serangan politik untuk partai yang didirikan tahun 2002 ini. Anis bersama dua petinggi PKS, Luthfi Hasan Ishaaq dan Hilmi Aminuddin, dituding menggelapkan dana kampanye Pilkada Gubernur DKI Jakarta tahun 2007 sebesar Rp10 miliar.

Menurut Anis, ini menjadi pelengkap ”serangan” kepada PKS pasca-pengambilan keputusan terhadap usulan hak angket perpajakan.

”Tentu ada (muatan politis). Kami sedang mempelajari dulu detailnya seperti apa,” tuturnya di Gedung DPR, Senin (21/3/2011).

Internal partai, lanjut Anis, sebenarnya sudah mengetahui adanya pergerakan serangan politik terhadap PKS semacam ini. Namun, PKS tidak mau bereaksi berlebihan karena menurut dia persoalan ini adalah persoalan biasa saja, meski polanya sudah berlangsung lama.

Anis juga mengatakan, PKS sudah mengetahui pihak yang ada di belakang Yusuf. Namun, selama ini pihaknya tak bereaksi berlebihan karena tak melihat adanya ancaman bagi PKS. Dari partai politik lain atau bukan, Wakil Ketua DPR ini enggan berkomentar lebih jauh. Yang pasti, kata dia, partai menangkap adanya permainan yang tetap harus dihadapi dengan sikap santai karena tak ada ancaman yang berarti untuk internal partai.

”Secara logika, memang ada kesan serangan balik kepada PKS. Tapi detailnya seperti apa, ini sedang kami pelajari. Cuma, peta itu kelihatan buat PKS. Saya menduga masih akan ada lagi beberapa serangan di beberapa hari ke depan,” tambahnya.  

Siang ini, sekitar pukul 14.00, Yusuf mendatangi Gedung KPK untuk memasukkan laporannya. Ketika ditanya mengapa tidak menyelesaikan persoalan tersebut secara internal dalam partai, mantan anggota DPR 2004-2009 ini mengatakan, ”Ya, kalau tidak bisa diselesaikan dalam internal partai, ya lapor KPK,” kata Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com