Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komarudin Akhirnya Bersaksi

Kompas.com - 21/03/2011, 15:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu saksi untuk terdakwa terorisme Abubakar Baasyir yakni Komarudin Alias Abu Yusuf akhirnya bersedia disumpah sebelum memberikan kesaksian telekonferensi dalam persidangan di PN Jakarta Selatan, Senin (21/3/2011). Sebelumnya, Komarudin sempat menolak bersumpah. Ia memberikan keterangan jarak jauh dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok setelah urutan kesaksiannya ditukar dengan Muksin. Komarudin adalah salah satu pengajar di pelatihan militer Aceh pada 2010, yang juga menjadi terdakwa dalam kasus terorisme.

Dalam kesaksiannya, Komarudin mengaku berangkat ke Aceh diajak oleh Ubaid.

"Dari Bandar Lampung langung ke Aceh (bersama Ubaid), pada Januari 2010 dengan Avanza milik Mang Jajat," katanya dengan suara yang lebih pelan dan tidak tegas dibanding saat menolak bersumpah.

Dalam pelatihan di Aceh, Komarudin berperan sebagai pengajar strategi berperang. Menurutnya, terdapat sekitar 30 orang peserata yang mengikuti pelatihan. Namun Komarudin tidak dapat memastikan apakah 30 orang tersebut adalah anggota Jamaah Anshoru Tauhid atau tidak.

"Baru kenal di situ, tidak tahu," katanya.

Dia juga mengaku tidak pernah berhubungan atau berbicara secara langsung dengan Abubakar Baasyir yang adalah Amir JAT. Sebelumnya Komarudin enggan disumpah meskipun majelis hakim mengingatkannya akan hukuman penyanderaan paling lama 14 hari baginya jika tidak bersedia disumpah.

"Saya tidak usah disumpah Pak karena dalam agama saya tidak ada sumpah seperti itu. Kalau mau bertanya, silahkan," katanya kepada hakim.

Selain Komarudin, persidangan juga mengagendakan pemeriksaan lima saksi lainnya secara telekonferensi. Total, terdapat 16 orang saksi yang akan diperiksa dengan cara yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com