Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Impian Tantowi Yahya Pimpin DKI

Kompas.com - 21/03/2011, 10:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Mau tahu mimpi saya? Saya ingin orang Jakarta bangga untuk bilang "Saya bangga jadi orang Jakarta", “Gue Orang Jakarta!”. Semangatyang sama yang ada pada warga New York. Kalau kita lihat di New York, mereka sangat bangga akan kotanya dengan jargon “I Love New York”, dan sebutan “I Am A New Yorker”.

Sebutan-sebutan ini yang ada di benak warganya. Padahal, siapa sih penduduk New York? Penduduk aslinya kan Indian, dan itu bukan mayoritas lagi. Di sana ada etnis India, China, Jepang, Arab, Afrika, Mexican, Latin, dan lain-lain. Sama seperti Jakarta kondisinya. Kota ini juga dihuni dari berbagai etnis dan suku. Dengan kebanggan itu, secara tidak sadar, semua orang kan menjaga dan mencintai New York.

Nah, bagaimana dengan Jakarta? Kalau yang ini, Jakarta hanya menjadi tempat singgah untuk bekerja mencari uang, mencari nafkah. Begitu selesai, pas lebaran kita tinggalkan. Kota ini jadi kosong. Lalu, siapa warga DKI ini sebenarnya?

Saya bukan mau menyalahkan tradisi mudik, karena itu merupakan bagian dari kultur kita. Contohnya orang Jogja, walaupun dia orang Sumatera kuliah di Jogja, dia akan menganggap dirinya orang Jogja. Kultur dan gayanya berubah jadi kejawa-jawaan. Semua orang pasti cinta Jogja dan menganggapnya sebagai rumah, karena orang-orang di sana sangat ramah dan membuat kita selalu ingin kembali. Saya waktu sekolah di sana, setahun sekali saya pulang ke Palembang. Kenapa? Karena saya betah di Jogja. Ini yang akan jadi PR besar saya untuk membuat warga Jakarta cinta akan Jakarta dan membuat Jakarta sebagai rumahnya. PR besarnya untuk meningkatkan silaturahmi antarwarga.

Salah satu cara untuk meningkatkan silaturahmi warga Jakarta adalah dengan membangun pasar tradisional. Di sana, orang berinteraksi langsung. Ada proses tawar menawar, ada saling tegur sapa. Di mal atau supermarket hal itu tidak didapatkan, karena orang tinggal ambil barang kalau mau membeli. Saya memimpikan pasar tradisional di Jakarta itu nantinya menjadi salah satu obyek wisata bagi turis lokal maupun turis asing, seperti Pasar Beringharjo di Jogja atau Pasar Klewer di Solo. Tentunya pasar tradisional yang saya impikan itu nantinya bersih, tidak bau, dan tidak becek.

Disebutkan tadi, Anda ingin membuat warga Jakarta cinta akan kotanya, Anda sendiri berasal dari Palembang dan pernah tinggal juga di Jogja, apakah saat ini sudah mencintai Jakarta seperti yang disebutkan tadi?

Saya bangga akan kota ini. Mau tahu kenapa saya bangga dengan Jakarta? Jakarta itu adalah land opportunity. Semua orang berbondong-bondong ke kota ini untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Yang lainnya?

Yang lainnya? Saya cinta akan dinamika Jakarta! Di kota manapun di Indonesia tidak ada yang mengalahkan dinamikanya Jakarta. Surabaya yang katanya kota kedua terbesar di Indonesia pun, masih kalah hectic-nya dengan Jakarta. Coba saja warga Jakarta pergi ke kota lain, pasti tidak akan betah berlama-lama. Saya sendiri merasakan, jika sedang di luar kota kok saya rasanya geregetan kalau enggak ngapa-ngapain kan? Rasanya ingin kembali ke Jakarta lagi. Walaupun Jakarta itu macet, banjir, tapi semua orang pasti akan kembali lagi ke kota ini. 

Apa saja langkah yang akan Anda lakukan untuk membuat orang Jakarta bangga dengan kotanya?

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com