Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Impian Tantowi Yahya Pimpin DKI

Kompas.com - 21/03/2011, 10:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Akhirnya waktu itu, saya kampanye sudah telat beberapa bulan dengan yang lain. Saya sebelumnya survei dan menemukan kalau orang Palembang lebih suka dikumpulkan. Nah, cara ini yang saya pakai. Walaupun kampanye hanya beberapa bulan, suara saya tertinggi keempat secara nasional. Ada sekitar 200.000 suara yang masuk ke saya.

Ketika itu, saya datangi penduduk dari desa ke desa, saya ngobrol dengan penduduk di sana. Sampai akhirnya, saya pun mulai bisa bersosialisasi dan akhirnya saya tanya, “Pak, boleh enggak saya nginap di sini?” hanya untuk tahu kehidupan sehari-hari mereka bagaimana saja. Si bapak itu malah senang. Yah sudah, saya menginap di rumah warga, bersosialisasi dengan masyarakat sana.

Demikian juga dengan hari-hari berikutnya, saya datangi dan numpang nginap di rumah warga. Kalau ada undangan kawinan dari masyarakat pun saya tidak gengsi untuk datang. Modal saya hanya organ tunggal yang tidak seberapa lah, itu saya pakai untuk bernyanyi country dari desa ke desa, dari kondangan ke kondangan. Hanya dengan cara seperti itu saya hanya habis Rp 800 juta. Bandingkan dengan teman-teman saya yang mengeluarkan uang sampai miliaran. Karena bagi saya, penting untuk mengetahui karakter pemilih kami, dan tahu bagaimana pendapat mereka. Untuk pilkada di DKI, substansinya tetap sama, saya akan berupaya memenangkan hati, bukan popularitas atau pun kekuasaan.

Terakhir, apakah keluarga Anda, termasuk istri, siap Anda maju jadi cagub DKI? Karena zaman sekarang ini orang dengan sangat mudah menghujat pemimpinnya, termasuk lewat jejaring sosial, jika mereka kurang suka dengan kebijakan pemimpinnya...

Ya, kalau (keluarga) tidak siap, masak saya maju, Mas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com