Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Koruptor, KPK Gandeng China

Kompas.com - 14/03/2011, 15:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan pemerintah China dalam pencegahan dan penindakan kejahatan korupsi. Wakil Menteri Pengawasan China, Ning Yanglin, menyambangi gedung KPK di Jakarta, Senin (14/3/2011), untuk memenuhi undangan KPK.

Ketua KPK Busyro Muqoddas menyampaikan, kerjasama dalam bidang penindakan terhadap pelaku korupsi antarnegara itu berkaitan dengan pengejaran pelaku dan aset hasil kejahatan korupsi.

"Kerjasama yang mem-back up korupsi di negara masing-masing yang mengalir ke negeri masing-masing, mengamankan aset yang lari dibawa ke Indonesia dan sebaliknya. Juga, tukar informasi bahwa misalnya di China, KPK dikelola personel yang jumlahnya tidak banyak, cuma Rp 300 ribu," ujar Busyro dalam jumpa pers di KPK.

Mengenai teknis kerjasama kedua negara dalam menindak koruptor tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam nota kesepahaman.

"Akan ada pembicaraan berikutnya untuk detail lebih teknis. Kita akan melakukan implementasi terhadap kesepakatan ini, bisa dengan bentuk MoU yang lebih lanjut," tambah Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Chandra M Hamzah.

Sementara dalam bidang pencegahan, KPK dan China saling berbagi pengalaman dan informasi. Menurut Busyro, Pemerintah China dalam mencegah tindak pidana korupsi memberlakukan larangan bagi pejabatnya untuk menerima hadiah sekecil apapun. China juga melarang pegawai negeri di sana berbisnis.

"Selama menjabat enggak boleh terima hadiah apapun. Sedikit beda dengan di Indonesia, di Indonesia sangat fleksibel, saking fleksibelnya jadi enggak jelas. Di sana juga ada peraturan-peraturan yang memperketat agar pejabat-pejabat ini bisa diawasi, dan pengawasanya diawasi KPK di daerah," tutur Busyro.

Dalam kesempatan yang sama Ning Yanglin mengatakan, bahwa korupsi merupakan masalah masyarakat internasional. Pemerintah China, katanya, sangat mementingkan upaya pemberantasan korupsi.

"Ingin sekali dunia internasional kerjasama mengurus pemberantasan korupsi," katanya.

Dia juga memuji upaya KPK dalam memberantas korupsi. Menurutnya, KPK telah berhasil di mata internasional. Pemerintah China merasa penting bekerjasama dan berbagi pengalaman dengan KPK.

"Kami harapkan dengan usaha bersama di dunia ini tidak ada ruang untuk korupsi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com