Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrak Politik Direvitalisasi Lagi

Kompas.com - 08/03/2011, 23:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan empat mata antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Selasa (8/3) sore di Wisma Negara, Kompleks Istana, Jakarta, menyepakati partai berlambang pohon beringin itu tetap berada dalam koalisi partai pendukung pemerintah.

Namun, untuk memperteguh koalisi di pemerintah dan legislatif, keduanya menyepakati untuk merevitalisasi kontrak politik antara Partai Golkar dan partai-partai politik koalisi lainnya yang mendukung pemerintah.  

"Revitalisasinya seperti apa, saya belum tahu. Saya hanya bergabung setelah selesainya pertemuan empat mata antara Presiden dengan Pak Ical. Yang jelas, jelas Partai Golkar akan tetap berada dalam koali si dan akan dilakukannya revitalisasi dalam koalisi," tandas Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto kepada Kompas di Jakarta, Selasa petang.

Ditanya mengenai kelanjutan isu reshuffle kabinet dari pertemuan keduanya, Djoko mengaku tidak tahu menahu. Saya, kan, tidak ikut pertemuan, hanya masuk di akhir pertemuan. Jadi, tidak tahu soal reshuffle, kelit Djoko.

PAN Bersyukur

Adapun menurut Menteri Koordinator Perekonomian, yang juga Ketua DPP Partai Amanant Nasional Hatta Radjasa, pihaknya meras a bersyukur Partai Golkar tetap bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah. Namun, ia mengingatkan agar Partai Golkar tetap menjaga koridor yang sama untuk tetap menjaga soliditas dalam prinsip dengan partai koalisi pemerintah lainnya.

"Koridor itu tidak perlu dirumuskan satu per satu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilanggar. Akan tetapi, sebuah garis maya yang disepakati bersama di antara partai-partai koalisi lainnya, termasuk Partai Golkar. Nah, di situlah sikap kenegarawanan kita sebagai pol itisi dalam wadah koalisi diuji," tandas Hatta lagi.

Tentang revitalisasi dalam kontrak politik partai-partai pendukung pemerintah, Hatta mengaku belum tahu. Tentu, Presiden Yudhoyono akan membicarakannya lagi bersama-sama dengan partai-partai politik koalisi lainnya tentang hal itu, tambahnya.

Hatta mengaku belum tahu mengenai rencana pertemuan Presiden Yudhoyono dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti halnya pertemuan antara Presiden Yudhoyono dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar. Jadi, saya juga tidak tahu soal reshuffle kabinet, lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menyatakan, selain bersepakat Partai Golkar tetap berada dalam partai koalisi pendukung pemerintah, Partai Golkar juga menginginkan adanya kesepakatan politik baru dalam kontrak politik yang akan menegaskan adanya jaminan Partai Golkar untuk tetap dapat mengkritisi pemerintah di legislatif.

Bagi Partai Golkar, pertemuan itu seperti sebuah antiklimaks bagi kisruh politik reshuffle yang ternyata hanya gertak sambal belaka. Sebab, seperti kami duga, Presiden itu tidak akan melepas Partai Golkar demi untuk kestabilan pemerintahannya, kata Bambang lagi. 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

    "Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

    Nasional
    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com