Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din: Presiden Gamang dan Ragu-ragu

Kompas.com - 08/03/2011, 15:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai lemahnya kepemimpinan bangsa dan negara tercermin dalam kisruh koalisi belakangan ini. Din mengatakan masyarakat dapat melihat bahwa kepemimpinan yang dipegang oleh Presiden ternyata mencerminkan distorsi dan deviasi dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia.

"Presidensiil tapi kenyataannya beda, terkait sistem pemilu dan sistem pemerintahannya. Tak ada sebuah kepemimpinan yang bisa mengatasi dan bahkan karena kepala pemerintahan dan presidennya gamang juga, indecisive, ragu-ragu maka penampakannya pada hiruk pikuk terakhir soal koalisi," tegasnya dalam pertemuan dengan pimpinan DPD RI, Selasa (8/3/2011).

Menurut Din, Presiden seharusnya tak perlu memunculkan keraguan itu ke publik jika memang tidak ingin melakukan evaluasi yang sungguh-sungguh pada kabinetnya. Pada faktanya, Din menilai kisruh koalisi belakangan ini menunjukkan bahwa Presiden dan wakil-wakil rakyat serta partai politik hanya berorientasi pada kekuasaan.

Sementara itu, makin banyak pula persoalan bangsa yang terabaikan. Kerancuan sistem pemerintahan yang disebut Presidensiil dengan kondisi multipartai pun tak kunjung terselesaikan. Din mencatat perlunya kepemimpinan yang reformatif sebagai solusi untuk menjawab tantangan globalisasi dan modernisasi, bahkan dalam sistem politik sekalipun.

Kepemimpinan ini perlu untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju, adil, makmur, berdaulat dan bermartabat. Sayangnya, sifat seperti itu, lanjut Din, belum hadir di Istana Negara. "Kepemimpinan seperti ini tidak hadir, tidak memenuhi kriteria sehingga tak bisa menyelesaikan persoalan bangsa," "Masih jauh dari harapan," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com