Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Desak Umumkan Susu Berbakteri

Kompas.com - 17/02/2011, 14:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi IX DPR mendesak Menteri Kesehatan, Kepala BPOM, dan Fakultas Kedokteran Hewan IPB untuk segera mengumumkan merek-merek susu berbakteri yang pernah dipublikasikan di dalam website IPB pada tahun 2008.

"Saya kira tak ada lagi alasan untuk tidak mau mengumumkan nama-nama susu tersebut. Dibuka saja. Menurut saya, sudah ada putusan MA, jadi tak ada alasan lagi untuk menolaknya," ungkap anggota Komisi IX, Rieke Dyah Pitaloka, di ruang rapat Komisi IX, Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis (17/2/2011).

Dalam rapat tersebut, sejumlah anggota mengancam akan meninggalkan ruangan rapat jika Menkes tidak mau mengumumkan produk yang telah diteliti oleh IPB tersebut. Gandung Pardiman dari Fraksi Golkar mempertanyakan apa yang ditakutkan oleh IPB untuk mengumumkan nama-nama susu berbakteri itu. "Apa yang ditakutkan? Kenapa enggak berani? Jangan beralibi," ujarnya.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB I Wayan Teguh Wibawan menolak mengumumkan merek-merek susu bubuk formula tersebut karena belum menerima salinan putusan yang asli dari Mahkamah Agung. Pasalnya, IPB tidak ingin tersandung persoalan hukum setelahnya.

"IPB tidak akan melawan hukum. Namun, jangan sampai juga kami terperosok karena ini bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan. Oleh karenanya, tidak dijadikan alat bukti atau menjadi dasar untuk melakukan upaya hukum. Jadi, jangan dipojokkan IPB karena kita belum menerima isinya," ungkapnya.

Penjelasan Wayan langsung ditolak oleh mayoritas anggota Dewan. Menurut para anggota Dewan, IPB cuma ingin menjauhkan diri dari tanggung jawab dalam mengungkap merek-merek susu tersebut. Namun, Wayan kembali menegaskan bahwa akan lebih baik dan lebih percaya diri bagi IPB jika sudah menerima amar putusan yang asli. "Saat ini tidak (mau mengumumkan), sampai amar putusan kami terima," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com