Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Jangan Mudah Terprovokasi

Kompas.com - 08/02/2011, 23:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif The Wahid Institute Yenny Wahid memandang, penetapan Ahmadiyah sebagai agama baru tak menyelesaikan masalah tindak kekerasan terhadap pengikutnya. Sebelumnya, beberapa pihak memang menyuarakan agar pengikut Ahmadiyah membuat agama baru supaya tak menyulut kemarahan umat Islam.

"Di Pakistan, Ahmadiyah sebagai agama tak menyelesaikan tindak kekerasan. Baru-baru ini ada 80 anggota jemaah Ahmadiyah meninggal. Masjid Ahmadiyah pun dibom," kata putri mendiang KH Abdurrahman Wahid itu kepada para wartawan di The Wahid Institute, Jakarta, Selasa (8/2/2011).

Pada kesempatan tersebut, Yenny mengimbau umat Islam di Indonesia agar bersama-sama menahan diri dan tak mudah terprovokasi. "Urusan sesat bukan wilayah kita. Akidah itu datang dari hidayah dari Yang di Atas. Saya mengimbau kepada seluruh umat Islam, kalau melihat kesesatan, berdakwahlah dengan baik. Sesat-menyesatkan, kafir-mengafirkan, terjadi di mana-mana. Tapi ini tak boleh menjadi alasan untuk melakukan tindakan kekerasan, apalagi pembunuhan," tutur Yenny.

Sementara itu, Johan Effendy dari International Conference on Religion and Peace (ICRP) mengatakan, sekalipun seseorang memegang pandangan yang dinilai sesat, mereka tetap memiliki hak untuk hidup. "Tak sepantasnya hak tersebut dicabut. Terlebih, yang berhak menentukan sesat dan tak sesat bukan manusia. Negara tak boleh terlibat dalam kontroversi keyakinan. Sesat-tak sesat adalah urusan yang bersangkutan dengan Tuhan. Bahwa ada lembaga agama seperti MUI yang menganggapnya sesat, silakan. Namun, jangan membawa-bawa nama negara. Kami menolak agama ikut mengurusi hati dan keyakinan warganya," kata Johan.

Selain MUI, Menteri Agama Suryadharma Ali yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan berulang kali mengatakan bahwa Ahmadiyah adalah ajaran sesat karena menyimpang dari Al Quran dan tidak memercayai Muhammad SAW sebagai nabi terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com