Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus: Bibit-Chandra Diterima, Asal...

Kompas.com - 08/02/2011, 18:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR RI Gayus Lumbuun mengatakan, pasti ada jalan keluar agar dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah bisa kembali diterima dengan hangat oleh DPR ke depannya. Kehadiran Bibit-Chandra ditolak Komisi III DPR karena status keduanya dinilai masih tersangka, meski kasusnya sudah di-deponeering oleh Jaksa Agung.

Sebagai salah satu anggota yang paling keras menolak, Gayus mengatakan, bisa menerima kembali kehadiran Bibit-Chandra dalam setiap rapat di DPR, dengan catatan keduanya mau menjelaskan rekayasa pelemahan KPK dengan kasus suap dan penyalahgunaan wewenang.

"Tidak selamanya ditolak. Kami minta agar Pak Bibit dan Pak Chandra menyampaikan kepada Komisi III, katanya kan ada rekayasa pelemahan. Pemberi suap belum jelas. Kami yang menolak ini ingin menguak apa yang terjadi. Kasusnya harus diteruskan ke langkah hukum atau pengadilan. Kami juga yakin mereka enggak salah," ungkapnya di Gedung DPR RI, Selasa (8/2/2011).

Hal ini, lanjutnya, baru diusulkan oleh Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Partai Golkar. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, deponeering diterbitkan dalam rangka memenuhi kepentingan publik, bukan kepentingan hukum.

"Jadi sebenarnya bukan apa-apa. Kita merasa mereka berdua ini disandera. Tidak ada kepentingan politik apa-apa," tegasnya.

Gayus juga tidak menggubris pengaduan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ke Badan Kehormatan DPR RI mengenai polah sejumlah anggota Dewan, termasuk dirinya, yang dinilai telah melakukan pengusiran kepada dua pimpinan KPK itu dalam rapat dengar pendapat pekan lalu.

"Saya ignoring itu, enggak menggubris. (Syarat) administratifnya memang lengkap tapi secara substantif, kami melakukan penolakan, bukan pengusiran. Kita katakan tidak bersedia menerima. Apakah walk out juga melanggar etika?," kata Gayus yang pernah menjadi Ketua BK DPR ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    Nasional
    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Nasional
    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Nasional
    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    Nasional
    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Nasional
    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Nasional
    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Nasional
    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    Nasional
    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Nasional
    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Nasional
    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com