Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Tak Dijanjikan Perlakuan Khusus

Kompas.com - 19/01/2011, 16:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tuduhan terpidana kasus korupsi pajak Gayus HP Tambunan bahwa Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum pernah mengiming-imingi keringanan hukuman jika dirinya berkata jujur dan membantu mengungkapkan kasus mafia hukum dan mafia pajak dibantah oleh anggota Satgas Mas Achmad Santosa atau akrab disapa Ota. Dikatakan Ota, apa yang disampaikan Satgas lebih bersifat normatif.

"Saya bisa katakan itu sangat normatif. Jadi, dia bilang apa yang saya dapatkan kalau saya membuka kasus ini. Kita hanya bisa bicara soal remisi dan grasi. Semua normatif yang ada di undang-undang," kata Ota kepada para wartawan di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/1/2011).

Dalam pernyataannya seusai sidang vonis di PN Jakarta Selatan, Gayus menyampaikan kekecewaannya atas apa yang dilakukan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Gayus mengaku, sebenarnya dirinya ingin menyampaikan apa yang diketahuinya, setelah Satgas mengatakan bahwa dirinya bisa mendapatkan keringanan hukuman. 

"Kalau saya menjadi whistle blower, Denny mengatakan akan berbicara di media karena dia dekat di media sehingga hukuman saya bisa ringan," papar Gayus.

Soal keringanan hukuman, kata Ota, hal ini memang dimungkinkan oleh Pasal 10 Undang-Undang No 13 Tahun 2006 yang berbunyi, "Saksi yang menjadi pelaku, yang bekerja sama dan membantu penegak hukum, hakim dapat memberikan keringanan hukuman."

"Jadi, Denny Indrayana dan saya tak memberikan janji apa pun kecuali janji yang berada di dalam peraturan-perundang-undangan," kata Ota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    Nasional
    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Nasional
    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Nasional
    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    Nasional
    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Nasional
    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Nasional
    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Nasional
    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    Nasional
    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Nasional
    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Nasional
    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com