Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Agama Deklarasi Rumah Kebohongan

Kompas.com - 19/01/2011, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para tokoh agama yang terhimpun dalam Gerakan Tokoh Lintas Agama Melawan Kebohongan meyakini bahwa pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana, Senin lalu, bukanlah akhir dari komitmen mereka untuk tetap menyuarakan nurani masyarakat bawah (grass roots).

Sebagai langkah lanjutan, tokoh lintas agama ini memutuskan untuk mendeklarasikan dan membuka Rumah Pengaduan Kebohongan Publik. Langkah ini dilakukan untuk menyosialisasikan sekaligus menjaring data kebohongan pemerintah dari masyarakat luas.

Demikian dikatakan Executive Director Maarif Institute for Culture and Humanity Fajar Riza Ul Haq dalam konferensi pers deklarasi Rumah Pengaduan Kebohongan Publik oleh Badan Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama Melawan Kebohongan, Rabu (19/1/2011) di Jakarta.

"Rumah Pengaduan Kebohongan Publik ini dibuat untuk dapat membuka kanal-kanal aduan masyarakat sebagai aspirasi publik dan mencoba menjawab keresahan-keresahan masyarakat," kata Fajar.

Rumah pengaduan akan dibuka di kantor/sekretariat organisasi sipil yang tergabung dalam Badan Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama Melawan Kebohongan Publik.

Sampai saat ini di Jakarta sudah terdaftar 18 Rumah Pengaduan Kebohongan Publik. "Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah. Dalam waktu dekat ini, yakni Rabu (26/1/2011), Yogyakarta akan melakukan deklarasi pembukaan Rumah Pengaduan Kebohongan Publik," lanjut Fajar.

Selain Yogyakarta, kota-kota lain, seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Selatan, akan menyusul. Badan Pekerja mengundang semua elemen masyarakat sipil di seluruh Indonesia turut serta dalam gerakan ini dengan berinisiatif membuka rumah-rumah pengaduan.

Masyarakat yang ingin menyumbang aduan ataupun aspirasi dapat melayangkan surat atau aduan langsung ke Maarif Instutute, Jalan Tebet Barat Dalam II Nomor 6, Tebet, Jakarta Selatan 12810, telepon 021-83794554 atau dapat melalui e-mail maarif@maarifinstitute.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Nasional
    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Nasional
    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Nasional
    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Nasional
    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Nasional
    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Nasional
    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Nasional
    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Nasional
    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Nasional
    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Nasional
    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Nasional
    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Nasional
    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com