Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Pakai Paspor Apa?

Kompas.com - 12/01/2011, 12:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Melihat mulusnya perjalanan Gayus Tambunan di pintu imigrasi Bandara Soekarno-Hatta sebelum berangkat ke luar negeri, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mempertanyakan jenis paspor "asli tapi palsu" yang digunakan Gayus.

Paspor biasa yang berwarna hijau atau paspor diplomatik dengan identifikasi warna biru. Jika menggunakan paspor hijau, pengawasan bisa dipertanyakan karena menurut anggota Komisi III Ahmad Yani, Gayus menggunakan pintu khusus di bandara. Namun, jika menggunakan paspor biru, tentu Gayus memperolehnya secara spesial.

"Katanya paspor Gayus dibuat dengan harga 100.000 dollar AS. Kalau pakai paspor diplomatik, ini luar biasa. Kalau saya saja mau buat paspor diplomatik itu kan harus pakai tanda tangan Menteri Luar Negeri," ungkapnya di Gedung MPR/DPR/DPD, Rabu (12/1/2011).

Politisi PDI-P ini mengaku dirinya memiliki dua paspor, satu paspor hijau dan satu paspor biru sebagai pimpinan DPR. Dalam tugas kenegaraan, paspor biru yang digunakan. Dalam perjalanan biasa, dirinya menggunakan paspor hijau.

Oleh karena itu, jika Gayus ke luar negeri dengan tujuan yang juga belum jelas, pembuatan paspornya juga harus ditelusuri. "Kalau betul Gayus ke luar negeri, paspornya seharga 100.000 dollar AS, dan menggunakan jalur diplomatik, ini bukti ada sebuah kekuatan yang membawa Gayus pergi ke luar negeri dengan cara seperti itu," kata Pramono.

"Sebab tak mungkin seorang seperti saya saja pimpinan punya dua paspor: paspor diplomatik sebagai pimpinan DPR, satu lagi paspor sebagai warga masyarakat biasa. Kalau saya gunakan paspor hijau, saya ya lewat pemeriksaan seperti biasa kecuali kalau sedang dinas atas nama DPR, saya gunakan paspor biru," paparnya.

Pramono mendorong Komisi III segera menelusuri persoalan ini ke Menteri Hukum dan HAM, pihak imigrasi, hingga mantan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri. Pramono pun menduga ada kekuatan lain yang menyokong aktivitas Gayus selama ini.

Gayus seperti tahu banyak hal dan hal-hal itu belum diungkapkannya. "Wajah Gayus itu seperti tidak ada persoalan. Dia pakai media untuk menyampaikan message. Dan dia perankan panggung depan dan belakang. Ini menjadi tantangan bagi Pemerintah apakah kasus Gayus akan dibuka selebar-lebarnya," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Nasional
    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Nasional
    Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

    Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

    Nasional
    Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

    Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

    Nasional
    Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

    Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

    Nasional
    Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

    Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

    Nasional
    Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

    Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

    Nasional
    Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

    Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

    Nasional
    LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

    LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

    Nasional
    Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

    Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

    Nasional
    Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

    Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

    Nasional
    Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

    Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

    Nasional
    Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

    Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

    Nasional
    Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

    Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

    Nasional
    Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

    Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com