Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Deponeering", Kejaksaan Harus "Pede"

Kompas.com - 09/12/2010, 10:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kejaksaan Agung diharapkan konsisten dengan kebijakan pengenyampingan perkara (deponeering) atas kasus dua unsur pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Riyanto-Chandra M Hamzah. Hal itu dikatakan Direktur Pusat Kajian Anti-Korupsi UGM Zainal Arifin Mochtar, Kamis (9/12/2010) pagi, kepada Kompas.com.

Kebijakan deponeering diumumkan oleh Plt Jaksa Agung Darmono, Oktober lalu. Namun, dalam rapat kerja dengan Komisi III, kemarin, sejumlah anggota Dewan meminta Kejaksaan Agung mengkaji kembali pilihan deponeering. Jaksa Agung Basrief Arief pun menyatakan akan melakukan penelaahan atas pilihan tersebut.

"Semuanya tergantung kejaksaan. Kalau ngomong deponeering, kemudian berbalik, akan bahaya. Ini menunjukkan kejaksaan tidak pede, belum pada kondisi final. Kalau begini kondisinya, sangat mengkhawatirkan," kata Zainal.

Kejaksaan, lanjutnya, harus yakin dan tidak ragu-ragu. Sejumlah fakta, menurut Zainal, menunjukkan bahwa tuduhan yang dilayangkan kepada Bibit-Chandra terbantahkan. "Jadi kasus ini harus dihentikan. Kejaksaan harus yakin. Kalau tidak yakin, kasus ini tidak akan selesai," ujarnya.

Kecenderungan DPR untuk mengajukan pilihan lain dinilai tidak bisa memengaruhi apa pun kebijakan akhir yang akan diambil Kejaksaan Agung. Masukan DPR, ataupun lembaga-lembaga lain seperti MA, MK, dan Kepolisian Negara RI, dikatakan Zainal, tidak dalam posisi menentukan. "Menurut saya, deponeering sudah pilihan terbaik karena akan menutup peluang ribut-ribut di kemudian hari dan untuk menutup kasus serapat-rapatnya," kata Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    Nasional
    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Nasional
    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Nasional
    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    Nasional
    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Nasional
    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Nasional
    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Nasional
    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    Nasional
    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Nasional
    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Nasional
    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com