Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergikan Kejagung, Polri, dan KPK

Kompas.com - 27/11/2010, 08:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (26/
11/2010), melantik Jaksa Agung yang baru, Basrief Arief, menggantikan posisi Hendarman Supandji. Dalam upaya pemberantasan korupsi, Basrief diharapkan dapat membangun sinergi yang baik dengan Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan Komisi Pemberantasan Korupsi yang kini dipimpin Busyro Muqoddas.

Sebelum pelantikan Basrief, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan, kritik masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi merupakan tantangan yang harus dijawab Basrief bersama Kapolri dan KPK. ”Bagaimana menyinergikan ketiga fungsi dalam penegakan hukum itu, untuk bersama-sama menjawab tantangan yang berkembang dalam masyarakat,” ujarnya.

Menurut Djoko, Presiden Yudhoyono juga menaruh optimisme, Jaksa Agung yang baru dapat memenuhi harapan rakyat.

Seusai dilantik, Basrief Arief mengatakan, sah saja jika ada yang meragukan kapasitas dirinya. Namun, ia berjanji akan membuktikan komitmennya dengan kinerja yang baik.

Menurut Basrief, mengawali masa kerjanya, dirinya akan memprioritaskan percepatan reformasi birokrasi di lingkungan Kejaksaan. ”Ada dua pilar penting yang saya ingin sampaikan, yaitu terkait sumber daya manusia dan terkait juga dengan kemampuan teknis pelaksanaan tugas di lapangan,” ujarnya.

Basrief juga berjanji meningkatkan koordinasi Kejagung dengan lembaga-lembaga penegak hukum lain. ”Koordinasi dengan lembaga penegak hukum lainnya, khususnya KPK dan kepolisian, saya kira nanti saya akan ajak duduk bersama membahas persoalan-persoalan yang kita hadapi sekarang ini. Kita akan membuat kerja sama di antara tiga penegak hukum ini dalam rangka perbaikan,” ujar Basrief.

KPK juga berharap bisa meningkatkan kerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung). Wakil Ketua KPK Bibit S Rianto mengatakan, kerja sama KPK dengan Kejagung untuk memberantas korupsi dapat ditingkatkan. ”Kemarin memang sulit bekerja sama. Itu, kan, dulu (KPK) pernah direkayasa seperti itu,” kata Bibit, Jumat. Bibit berharap Busyro Muqoddas segera beradaptasi dengan KPK karena masa jabatannya hanya setahun.

Namun, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Nurkholis Hidayat menilai bahwa terpilihnya Basrief Arief dan Busyro Muqoddas serta Timur Pradopo berseberangan dengan arus (mainstream) kehendak rakyat yang menginginkan figur Jaksa Agung, Ketua KPK, dan Kapolri yang lebih berani, dapat dipercaya, dan berintegritas. Hal itu menunjukkan adanya suatu paket dari suatu desain besar politik pemerintah yang permisif dan kompromistis dengan kebobrokan sistem hukum. (AIK/WHY/FER/
FAJ/HAR/DAY/NWO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com