Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas: Biarkan Dewan Pers yang Menilai

Kompas.com - 24/11/2010, 16:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi laporan Aburizal Bakrie karena dianggap menulis berita bohong perilah pertemuan Bakrie dan Gayus H Tambunan di Bali, Redaktur Pelaksana Harian Kompas, Budiman Tanuredjo mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penilaian ada tidaknya pelanggaran etik kepada Dewan Pers.

Kompas, kata Budiman akan memenuhi panggilan Dewan Pers terkait hal tersebut. "Apakah melanggar kode etik atau tidak, biarkan Dewan Pers yang menilai. Ini kan menarik ya, ini kan bukan hanya Kompas, karena ini lima media kemudian dipersoalkan.Kompas menunggu dari Dewan Pers saja," katanya saat memenuhi panggilan Dewan Pers terkait pembelian saham Krakatau Steel oleh wartawan Kompas di Dewan Pers, Jakarta, Rabu (24/11/2010).

Dikatakan Budiman, laporan Aburizal Bakrie atau yang biasa dipanggil Ical kepada Dewan Pers tersebut merupakan suatu hal yang wajar. Ical, katanya punya hak sebagai warga negara untuk melapor jika merasa dirugikan.

Namun, sejauh ini, Budiman menilai bahwa medianya telah memberitakan perihal pertemuan Ical dan Gayus di Bali secara berimbang dengan sumber yang kredibel. "Ada klarifikasi juga dari sumber-sumber yang bersangkutan," imbuhnya.

Sebelumnya, Aburizal Bakrie melalui kuasa hukumnya, Aji Wijaya melaporkan lima media ke Dewan Pers karena dianggap menulis berita bohong tentang pertemuan Ical dan Gayus di Bali. Kelima media itu adalah Harian Kompas, Media Indonesia (Harian Media Indonesia dan Mediaindonesia.com), SCTV (Liputan 6 dan liputan 6.com) , Metro TV (dan metrotvnews.com), serta Detik.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

    Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

    Nasional
    Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

    Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

    Nasional
    Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

    Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

    Nasional
    Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

    Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

    Nasional
    GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

    GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

    Nasional
    Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

    Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

    Nasional
    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Nasional
    PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

    PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

    Nasional
    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Nasional
    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com