Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deponeering, Logika Hukumnya Tak Nyantol

Kompas.com - 12/10/2010, 13:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Praktisi hukum Todung Mulya Lubis menilai opsi deponeering atau mengensampingkan perkara demi kepentingan umum terkait putusan Mahkamah Agung yang menolak Peninjauan Kembali perkara pimpinan KPK Bibit-Chandra merupakan jalan keluar yang tidak tepat.

Menurut Todung, tetap diperlukan proses hukum terhadap Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah. "Kalau saya melihat kemungkinan deponeering, jalan keluar yang tidak tepat, mesti ada proses hukum terhadap hal ini karena memang lemah, saya tidak yakin jaksa bisa membuktikan," katanya seusai menghadiri diskusi di Dewan Pers, Jakarta, Selasa (12/10/2010).

Dikatakannya, mengeluarkan deponeering setelah Peninjauan Kembali tidak sesuai dengan logika hukum. Meskipun demikian, walau menilai Bibit dan Chandra harus diproses hukum, Todung optimistis bahwa nanti pengadilan akan membebaskan mereka. "Saya yakin Bibit Chandra akan bebas. Saya yakin, jaksa harus berani menuntut bebas," ucapnya.

Jika Kejaksaan Agung memilih untuk melimpahkan perkara Bibit dan Chandra ke pengadilan, Bibit dan Chandra sepatutnya non-aktif dari jabatannya sebagai pimpinan KPK.

Hal tersebut, kata Todung, jelas akan menganggu kinerja KPK. "Memang, itulah dilemanya," ujar Todung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Agung menunggu salinan putusan Mahkamah Agung (MA) untuk menentukan sikap terkait perkara Bibit-Chandra. Saat ini ada tiga opsi yang dipertimbangkan Kejaksaan Agung, yakni deponeering, mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKPP) ulang, atau melimpahkan berkas perkara Bibit-Chandra ke pangadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

    JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

    Nasional
    JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

    JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

    Nasional
    Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

    Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

    Nasional
    KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

    KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

    Nasional
    Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

    Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

    Nasional
    Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

    Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

    Nasional
    Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

    Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

    Nasional
    Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

    Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

    Nasional
    Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

    Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

    Nasional
    Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

    Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

    Nasional
    Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

    Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

    Nasional
    Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

    Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

    Nasional
    Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

    Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

    Nasional
    PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

    PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

    Nasional
    Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

    Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com