Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tak Mau Disebut Melecehkan DPR

Kompas.com - 12/08/2010, 16:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian menolak penilaian sementara kalangan bahwa Polri telah melecehkan institusi pengadilan dan DPR, serta telah membohongi publik terkait tidak adanya rekaman audio pembicaraan antara Deputi Bidang Penindakan KPK Ade Raharja dan Ary Muladi. Rekaman yang dimiliki penyidik hanya berbentuk lembaran call data record (CDR).

"Melecehkan? Tidaklah. Polri tidak ada niat membohongi publik, melecehkan institusi pengadilan, melecehkan DPR," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang di Mabes Polri, Kamis (12/8/2010).

Edward mengatakan, pihaknya telah menyerahkan CDR itu ke Pengadilan Tipikor. Ketika ditanya mengapa Polri baru menyerahkan serta mengklarifikasi bahwa rekaman yang dimaksud berbentuk CDR, menurut Edward, sebelumnya, pihaknya masih mempelajari apa yang diminta oleh pengadilan, apakah sama dengan yang dimiliki penyidik.

"Dicek apakah ini yang dimaksud. Kan tidak dimasukkan dalam daftar bukti (kasus dua pimpinan KPK Bibit S Riyanto dan Chandra M Hamzah)," kata dia.

Seperti diberitakan, rekaman itu menjadi polemik di sidang terdakwa Anggodo Widjojo di Pengadilan Tipikor dalam perkara upaya penyuapan pimpinan KPK. Pasalnya, permintaan pihak Anggodo agar rekaman dibuka tidak pernah terlaksana. Padahal, permintaan itu telah ditetapkan melalui penetapan pengadilan. Polri lalu dinilai melecehkan pengadilan.

Setelah Polri memastikan rekaman audio tidak ada atau hanya lembaran CDR, DPR lalu bereaksi. Anggota Komisi III menilai Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri telah membohongi DPR dan publik terkait pernyataan saat rapat dengar pendapat tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com