Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Lantik 24 Dubes di Istana Negara

Kompas.com - 10/08/2010, 10:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (10/8/2010), melantik 24 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh. Pelantikan dilakukan di Istana Negara. Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Pengangkatan itu didasarkan Keputusan Presiden RI No 21/P Tahun 2010 pada tanggal 12 Februari 2010 dan Nomor 84/P-88/P Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010.

Ke-24 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh itu adalah sebagai berikut:

1. Sudirman Haseng untuk Nigeria merangkap Kamerun, Togo, berkedudukan di Abuja;

2. Aloysius Lele Madha untuk Cile, berkedudukan di Santiago;

3. Hamdani Djafar untuk Meksiko, merangkap Honduras, Kosta Rika, Nikaragua, Guatemala, berkedudukan di Mexico City;

4. Rezlan Ishar Jenie untuk Perancis, merangkap Kepangeranan Monako dan Kepangeranan Andorra, berkedudukan di Paris;

5. Arif Havas Oegroseno untuk Negara Kerajaan Belgia, merangkap Keharyapatihan Luxembourg dan Uni Eropa, berkedudukan di Brussels;

6. Sudaryomo Hartosudarmo untuk Negara Republik Federasi Brasil, berkedudukan di Brasilia;

7. Nahari Agustini untuk Turki, berkedudukan di Ankara;

8. Dino Patti Djalal untuk Amerika Serikat, berkedudukan di Washington DC;

9. Hasan Kleib untuk Perutusan Tetap RI di PBB dan Organisasi Internasional lainnya di New York, berkedudukan di New York;

10. Ferry Adamhar untuk Kuwait, berkedudukan di Kuwait City;

11. Ramli Sa'ud untuk Republik Demokratik Federal Etiopia, merangkap Republik Djibouti dan Republik Somalia, berkedudukan di Addis Ababa;

12. Nasri Gustaman untuk Republik Demokratik Korea, berkedudukan di Pyongyang;

13. Antonius Agus Sriyono untuk Selandia Baru, merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga, berkedudukan di Wellington;

14. Semuel Samson untuk Republik Serbia, berkedudukan di Beograd;

15. Muhammad Lutfi untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia, berkedudukan di Tokyo;

16. Maruli Tua Sagala untuk Republik Hongaria, merangkap Republik Macedonia, berkedudukan di Budapest;

17. Andreas Sitepu Negara untuk Papua Niugini, merangkap Kepulauan Solomon, berkedudukan di Port Moresby;

18. Emeria Wilujeng Amir Siregar untuk Republik Ceko, berkedudukan di Praha;

19. Darmansjah Djumala untuk Republik Polandia, berkedudukan di Warsawa;

20. Wahib untuk Republik Arab Suriah, berkedudukan di Damaskus;

21. Sujatmiko untuk Republik Sudan, merangkap Eritrea, berkedudukan di Khartoum;

22. Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir untuk Republik Argentina, merangkap Paraguay, dan Uruguay, berkedudukan di Buenos Aires;

23. Nur Syahrir Rahardjo untuk Republik Suriname, merangkap Republik Kooperatif Guyana, berkedudukan di Paramaribo;

24. Dimas Samodra Rum untuk Republik Lebanon, berkedudukan di Beirut.

Acara pelantikan itu turut dihadiri jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, seperti Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Hadir pula pejabat tinggi negara lainnya, seperti Ketua DPR RI Marzuki Alie dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com