JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap tak tegas Amerika Serikat terhadap Israel atas penyerangan kapal Mavi Marmara yang mengangkut sukarelawan dan bantuan kemanusiaan disayangkan. Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina pun meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menolak kehadiran Presiden AS Barack Obama, yang dijadwalkan pertengahan Juni ini.
"Indonesia harus menunjukkan sikap tegasnya atas respons Amerika yang tidak tegas terhadap Israel. Salah satunya, Presiden harus mempertimbangkan kehadiran Obama di Indonesia, bahkan menolak kalau tidak bisa bersikap terhadap Israel," kata anggota Kaukus asal Fraksi PPP, Ahmad Muqowwam, dalam jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/6/2010).
Sikap Presiden, lanjutnya, akan menunjukkan apakah ia pro atau tidak terhadap kehendak rakyat Indonesia. Hal yang sama juga diungkapkan oleh anggota Kaukus asal Fraksi PAN, Ismet Ahmad. Ismet mengatakan, Amerika selama ini terlihat jelas melindungi dan "memelihara" Israel.
"Amerika memang memelihara Israel untuk mengamankan kepentingannya di Timur Tengah dan menguasai minyak di sana. Kita harus mendesak Amerika mengambil sikap tegas. Kalau tidak, maka kita harus menunjukkan bahwa kita tidak suka dengan sikap mereka (Amerika). Maka, kehadiran Obama perlu dipertimbangkan," ujar Ismet.
Anggota Kaukus asal Fraksi Demokrat, Ramadhan Pohan, berpendapat sebaliknya. "Berlebihan kalau kita sampai meminta membatalkan kedatangan Obama ke Indonesia. Saya pikir itu berlebihan. Kita juga punya kepentingan dengan kedatangan Obama. Maka, jangan mengorbankan kepentingan nasional untuk persoalan ini," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.