Dalam situasi demikian, tidak ada pilihan lain bagi Anas kecuali segera menghitung segenap potensi dan modal partai, termasuk merumuskan gagasan perubahan yang agak radikal agar bangsa ini keluar dari perangkap "salah urus" tak berkesudahan.
Meski Yudhoyono masih menjadi Presiden hingga tahun 2014 dan menjabat Ketua Dewan Pembina sampai tahun 2015, PD belum tentu berjaya kembali pada pemilu mendatang. Karena itu, partai segitiga biru ini perlu "ikon" baru yang tidak lagi bertumpu pada pencitraan figur, tetapi lebih pada gagasan-gagasan baru bagi negeri kita.
Kalau tidak, tak ada yang berubah pada PD pascakongres. Ketua umum dan para pengurus boleh saja berganti, tetapi segenap dinamika partai tetap berporos pada figur tunggal, yakni Presiden Yudhoyono.
SYAMSUDDIN HARIS, Profesor Riset Bidang Politik LIPI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.